Pemain Madura United Sumbangkan Gaji April untuk Penanganan Wabah Corona

14 April 2020 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persiraja Banda Aceh Samir Ayass berusaha melewati pemain Madura United dalam laga Shopee Liga 1 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Madura. Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persiraja Banda Aceh Samir Ayass berusaha melewati pemain Madura United dalam laga Shopee Liga 1 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Madura. Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
ADVERTISEMENT
Madura United tengah aktif membuat aksi untuk penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona. Melalui Yayasan Madura Peduli Indonesia, klub berjuluk 'Laskar Sape Kerrab' itu melakukan penggalangan dana.
ADVERTISEMENT
Donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD), masker, hand sanitizer, sabun cuci tangan, disinfektan, dan kebutuhan lain. Semua perlengkapan itu akan disalurkan ke rumah sakit rujukan COVID-19, masjid, dan tempat umum lain di Pulau Madura.
Manajemen Madura United memang beraksi nyata memerangi virus corona. Setelah memerintahkan personel klub untuk libur, Laskar Sape Kerap juga mengajak suporter turut terlibat mencegah penyebaran virus corona di Madura.
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Foto: Helmi Afandi/kumparan
“Mencoba menjalani hari tanpa sepak bola. Yang masih nekat latihan semoga segera berhenti dan pulang ke rumah masing masing. Sepak bola itu penghidupan, bukan kehidupan.”
“Relawan Madura United dari kalangan suporter juga siap membantu warga Madura untuk mengusir dan menyerang virus laknat itu. Skema serangan 3-5-2, yaitu tiga di tempat ibadah, lima di warga, dan dua di kantor-kantor),” tutur Achsanul.
ADVERTISEMENT
Melihat kampanye klub, para pemain pun ikut serta. Penggawa Madura United begitu legowo menyumbangkan gaji April.
Kapten Madura United, Greg Nwokolo. Foto: Dok. Liga 1 (liga-indonesia.id).
“Para pemain pun paham situasi. Tidak ada protes dari pemain. Mereka bahkan mendonasikan gajinya untuk penanganan COVID-19. Semoga bencana ini berakhir dan pemain kembali ke lapangan untuk berkompetisi secara aman dan nyaman,” kata Achsanul.
Salah satu pemain Madura United, Greg Nwokolo, ikut tergerak hatinya mengingat Madura merupakan tempat mencari nafkah.
“Kami Kerja di Madura. Kami tidak ingin tempat kami mencari nafkah ikut terkena wabah yang berbahaya ini. Kami berpartisipasi melalui Yayasan Madura Peduli Indonesia untuk pembelian APD, masker, dan alat kesehatan yang dibutuhkan,” ujar Greg yang mewakili pemain lain.
Pandemi virus corona memang membuat warga Madura dihinggapi rasa khawatir dan takut. Madura United sebagai ikon Pulau Garam mencoba mendinginkan suasana. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kehadiran wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
“Sepak bola tidak untuk memunculkan rasa takut dan khawatir. Kita berhenti dulu (aktivitas) untuk kumpul dengan keluarga. Kalian bisa tenang dan bahagia.”
“Saat ini lawan kita tak berwujud, tak berwarna, dan tidak kelihatan. Lindungi diri kita, sambil menyerang dari segala lini, dan menutup semua ruang agar tidak kebobolan. Virus telah mengganggu kita, virus tidak rasis, tapi dia anarkis. Rapatkan barisan untuk mengusirnya.”
“Lepas dari itu semua, mungkin ini cara Tuhan untuk membuat kita istirahat dan merenung atas keangkuhan dan ego yang mungkin pernah kita buat. Seumur hidup, baru kali ini kita dilanda rasa takut. Seumur hidup, baru kali ini kita dibatasi mencari rejeki. Seumur hidup, baru kali ini kita dilarang ke tempat ibadah. Seumur hidup, baru kali ini kita dilarang bersilaturahmi. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan selamanya,” kata Achsanul.
ADVERTISEMENT
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!