Arsenal

Pembelaan Ljungberg terhadap Lini Belakang Arsenal

4 Desember 2019 12:09 WIB
comment
52
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Freddie Ljungberg, pelatih Arsenal. Foto: REUTERS/Chris Radburn
zoom-in-whitePerbesar
Freddie Ljungberg, pelatih Arsenal. Foto: REUTERS/Chris Radburn
ADVERTISEMENT
Ada banyak masalah dalam tubuh Arsenal saat ini. Salah satu yang paling utama, dan tak bisa dipandang sebelah mata, adalah pertahanan mereka.
ADVERTISEMENT
Banyak indikator yang bisa digunakan untuk mengukur betapa buruknya lini belakang Arsenal. Jumlah gol tentu menjadi yang paling substansial.
Dari 14 laga di Premier League 2019/2020, Arsenal sudah kebobolan 21 kali. Dari situ, ‘Meriam London’ menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak kesembilan (bersama Bournemouth, Brighton & Hove Albion, dan Tottenham Hotspur) di liga.
Belum sampai di situ. Arsenal juga menjadi tim dengan rata-rata menerima tembakan (16,6) terbanyak ketiga di Premier League 2019/2020. Dua tim yang berada di atas mereka adalah tim-tim promosi, yaitu Aston Villa dan Norwich City.
Oleh karena itu, kritik berdatangan. Kiper legendaris Arsenal, David Seaman, menyatakan bahwa pertahanan eks timnya itu memalukan.
Pukki mencetak gol pembuka di laga Norwich vs Arsenal, Minggu (1/12/2019). Foto: MATTHEW CHILDS/Reuters.
“Kami terlihat sangat buruk ketika bertahan dan saya frustrasi karena perbaikan tak kunjung datang. Kami tak hanya kebobolan, tetapi juga memberikan lawan banyak kesempatan untuk mencetak gol. Itu memalukan,” kata Seaman kepada TalkSport.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, pelatih interim Arsenal, Freddie Ljungberg, menyatakan bahwa pemain-pemainnya sudah mencoba untuk bertahan dengan baik. Oleh karena itu, menurut Ljungberg, kritik-kritik yang dilancarkan kepada lini belakang timnya berlebihan.
“Saya pikir pemain-pemain saya mencoba untuk bertahan. Tentu saja, ada beberapa pemain dengan tipe berbeda di tim ini. Itu adalah sebuah kenyataan yang mesti dihadapi. Namun, kami memiliki rencana, dan kami telah mencoba untuk melakukan apa yang kami rencanakan. Saya jelas ingin kami bertahan,” kata Ljungberg, dilansir situsweb resmi Arsenal.
Menariknya, Ljungberg mengakui bahwa pemain-pemain bertahannya lemah ketika mesti beradu lari dengan lawan. Situasi ini terpampang jelas di laga teraktual Arsenal—melawan Norwich (1/12) yang berakhir dengan skor 2-2.
ADVERTISEMENT
Lini belakang Arsenal hanya bisa terdiam melihat Todd Cantwell mencetak gol. Foto: REUTERS/Chris Radburn
Kala itu, beberapa kali Shkodran Mustafi dkk. kalah sprint dari Teemu Pukki dan penyerang Norwich lainnya. Gol kedua Norwich bahkan berawal dari ketidakmampuan Calum Chambers mengimbangi sprint sayap lawan, Onel Hernandez.
“Apabila pemain kami tak cukup cepat, lalu kami bilang ‘kamu harus berlari untuk menghentikan lawan’, instruksi itu akan menyulitkan pemain kami. Kami tentu sudah membuat struktur pertahanan."
Namun, di laga melawan Norwich, kami membiarkan situasi di mana sprint berperan terjadi. Ini bukan perkara teknik atau taktik, tetapi hanya sprint. Kami tak ingin membiarkan itu terjadi lagi.”
Yang Ljungberg tekankan jelas. Ia tak ingin bek-beknya membiarkan lawan terbuka dan mendapatkan kesempatan untuk berlari. Namun, di satu sisi, pernyataannya itu menyiratkan bahwa bek-beknya memang tak cukup berkualitas.
ADVERTISEMENT
Eks penggawa Arsenal lainnya Charlie Nicholas, mengutarakan kritiknya tentang bek-bek Arsenal setelah laga melawan Norwich. Kebetulan, apa yang diucapkan Nicholas bersinggungan dengan pernyataan Ljungberg.
Freddie Ljungberg memberi instruksi kepada pemain-pemain Arsenal. Foto: Reuters/Tony O'Brien
“Keberadaan Ljungberg membuat Arsenal sedikit bergigi, tetapi kenapa ia memainkan Mustafi? Apakah ia tidak belajar tentang Chambers? Saya juga tak paham kenapa David Luiz bermain. Ia tak mau berlari. Ia hanya memikirkan pertandingan ketika bola berada di kakinya,” kata Nicholas kepada Sky Sports.
Meskipun begitu, patut diapresiasi Ljungberg mampu mengidentifikasi apa yang membuat lini belakangnya kesulitan. Pertanyaannya, mampukah pria asal Swedia itu mengatasi masalah tersebut? Jawabannya akan terlihat di laga melawan Brighton yang akan berlangsung pada Jumat (6/12) dini hari WIB.
-----
ADVERTISEMENT
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten