Pemerintah Buka Opsi Pertandingan Sepak Bola Dihadiri Penonton Tahun Depan

29 Juli 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Persija Jakarta saat laga melawan Ceres Negros di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (23/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Persija Jakarta saat laga melawan Ceres Negros di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (23/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PSSI sudah membuat regulasi baru terkait kelanjutan Liga 1 2020. Salah satunya, pertandingan sepak bola digelar tanpa penonton di stadion.
ADVERTISEMENT
Hal itu tak lepas dari upaya menekan penyebaran virus corona di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, Kamis (29/7/2020) sudah 104.432 kasus positif corona yang terkonfirmasi.
Kendati demikian, kabar baik datang bagi mereka yang disebut 'pemain ke-12' dalam dunia sepak bola tersebut. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, berujar bahwa tahun depan pertandingan sepak bola akan diuji coba dengan melibatkan penonton.
''Ini ada anekdot yang mendidik sekali. Nonton bola dan penonton sepak bola ini ibarat pernik-pernik, warna-warni, di pertandingan,'' kata Gatot saat jadi pembicara di kanal Youtube BNPB, Rabu (29/7/2020).
''Tapi mohon maaf hingga Desember 2020...PSSI yang merupakan federasi sepak bola Indonesia sendiri sudah menyatakan pertandingan tidak dengan penonton,'' ucapnya.
Sesmenpora Gatot S Dewabroto di Istora Senayan, Jakarta (5/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
''Ke depan bagaimana? Apakah akan seperti ini terus? Nah, ke depan [selepas Desember 2020] itu mungkin akan ada cabang olahraga yang melibatkan penonton.''
ADVERTISEMENT
''Misal, di SUGBK yang punya kapasitas 76 ribu. Tapi jangan dulu berpikir akan full dulu, ya, bisa saja 30 persen kapasitasnya diisi. Kami, pemerintah, terus mewanti-wanti jangan menggelar pertandingan dengan penonton, nanti ditakutkan ada klaster baru,'' dia menjelaskan.
Hingga saat ini, pemerintah, khusunya Kemenpora, memang tak melarang event olahraga menggelar kompetisi. Hanya saja, dalam penerapannya, mesti dengan penerapan protokol kesehatan.
Pada 11 Juni 2020, Kemenpora sudah menerbitkan panduan protokol kesehatan. Rumusan regulasi tersebut sudah didiskusikan dengan sejumlah pihak mulai dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), hingga Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
Adapun, panduan tersebut juga sudah dikirim ke seluruh cabang olahraga. Baik di pusat, kata Gatot, dan juga daerah.
Aremania. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Guna memuluskan imbauan agar event olahraga digelar tanpa penonton, pemerintah meminta cabang olahraga agar memberikan edukasi. Di sepak bola, misalnya, klub-klub bisa memberikan informasi mendetail terkait waktu pertandingan.
ADVERTISEMENT
''Cabor itu bertugas menyampaikan dan pastikan kepada para pendukungnya. Klub A dan B bertanding kapan, tanggal berapa, supaya mereka sudah tahu dan enggak kecewa.''
''Kemudian tak kalah penting, para penonton yang enggak bisa nonton secara langsung, cabor harus terlibat dan tolong edukasi ke mereka,'' jelas Gatot.
---