Pendar De Ligt Meredup Lagi di Giuseppe Meazza

7 Oktober 2019 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matthijs de Ligt di laga Inter Milan vs Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Matthijs de Ligt di laga Inter Milan vs Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Matthijs de Ligt akhirnya menyadari bahwa Paolo Maldini, Alessandro Nesta, atau Fabio Cannavaro tidak menjadi bek-bek terbaik dunia hanya dalam dua atau tiga pertandingan.
ADVERTISEMENT
Jatuh-bangun dihajar kekalahan, enggan tunduk walau striker lawan berulang kali menjebol gawang, serta 'berani mati' menghentikan aliran bola lawan--kondisi seperti itu yang menempa ketiganya menjadi legenda hidup lini pertahanan.
Bursa transfer musim panas 2019 adalah periode yang berulang kali mengangkat cerita De Ligt. Bek Ajax Amsterdam itu menjadi rebutan sejumlah raksasa Eropa, salah duanya Juventus dan Barcelona.
Pada akhirnya De Ligt memilih Juventus. Seni pertahanan Italia menjadi alasan mengapa ia menyambut uluran tangan 'Si Nyonya Tua'.
Segala sesuatunya tak berjalan mulus bagi De Ligt. Dalam tujuh pertandingan awal Juventus di Serie A 2019/20, De Ligt tidak menjadi primadona selayaknya yang ia tunjukkan musim lalu bersama Ajax.
Salah satu contohnya, ya, di laga melawan Inter Milan pada Senin (7/10/2019). Ini laga spesial, bertajuk Derby d’Italia meski kedua tim tidak ada dalam satu kota yang sama. Ya, begitulah saking sengitnya.
ADVERTISEMENT
De Ligt berlatih bersama skuat Juventus. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Juventus membuka laga di Stadion Giuseppe Meazza itu dengan meyakinkan. Paulo Dybala berhasil menjebol gawang Inter pada menit keempat.
Juventus sedang asyik-asyiknya mempertahankan keunggulan, eeeh.... De Ligt malah 'berulah'. Ia kedapatan menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti.
Ya, sudah. Sepakan penalti diberikan kepada Inter, Lautaro Martinez membayar kesempatan itu dengan gol penyama kedudukan pada menit 18.
Nilai minus De Ligt tidak cuma soal penalti tadi. Di sepanjang pertandingan, ia tampak seperti salah satu titik lemah Juventus.
De Ligt memang berhasil membuat dua tekel sukses, tiga sapuan, dan dua intersep. Namun, bersama Blaise Matuidi, De Ligt menjadi pemain Juventus yang paling sering didribel lawan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Whoscored, De Ligt tiga kali berhasil didribel lawan. Kondisi ini mengkhawatirkan karena sebagai bek tengah, De Ligt adalah palang pintu terakhir sebelum lawan berduel dengan kiper.
Bahkan 10 menit berselang gol penyama kedudukan tadi, De Ligt kembali membuat eror. Alih-alih memotong serangan balik Romelu Lukaku dari tengah lapangan, ia justru di-nutmeg.
Lukaku kemudian berlari bebas dan melepaskan umpan kepada Martinez. Leonardo Bonucci sebenarnya sudah berusaha menghalangi, tetapi Martinez kepalang cepat. Beruntung Wojciech Szczesny kembali prima.
Martinez tidak dibiarkannya membobol gawang Juventus untuk kali kedua. Untuk kali ini, yang selamat bukan cuma Juventus, tetapi juga De Ligt. Kalau penyelamatan itu gagal, kedua gol Inter berasal dari dua eror De Ligt.
ADVERTISEMENT
Matthijs de Ligt ketika hendak menjalani pertandingan di Villar Perosa. Foto: AFP/Isabella Bonotto
Maurizio Sarri angkat bicara soal terang De Ligt yang untuk sementara meredup di Juventus. Menurut sang pelatih, De Ligt masih memiliki kendala komunikasi. Namun, Sarri tak mau buru-buru menghakimi. Ia masih berharap De Ligt bisa segera beradaptasi dan berkembang.
"De Ligt tidak bicara bahasa Italia dengan baik. Namun, dengan sangat cepat ia menyesuaikan diri dengan sistem pertahanan Juventus. Ia memiliki potensi besar, tetapi memang masih dalam proses adaptasi sehingga mengalami sejumlah kesulitan," jelas Sarri, dikutip dari Football Italia.
Apa pun yang menjadi akar masalah, De Ligt harus segera mencabutnya dan tampil brilian seperti di Ajax. Jangan sampai mahar 75 juta euro itu berakhir sia-sia.
Jangan abaikan pula bahwa ada tanggung jawab berat di balik status pemain termahal Serie A 2019/20. Jangan sampai De Ligt menjadi seperti kebanyakan wonderkid: Menghentak di satu-dua musim, menghilang setelahnya.
ADVERTISEMENT