Penjelasan Indra Sjafri soal Mandat AFC untuk Verifikasi Ulang Pelatih Asing

13 November 2020 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri (tengah) memberikan arahan saat memimpin latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri (tengah) memberikan arahan saat memimpin latihan di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan mandat kepada setiap anggotanya, termasuk PSSI, untuk melakukan verifikasi ulang terhadap seluruh pelatih asing. Nantinya, seluruh pelatih asing yang berkiprah di Indonesia wajib memiliki sertifikasi yang diakui oleh AFC.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik (Dirtek) PSSI, Indra Sjafri, menyatakan hal tersebut merupakan salah satu keputusan dari pertemuan virtual yang digelar Komite Teknik AFC pada Senin (9/11) lalu. Selain menjabat Dirtek PSSI, saat ini Indra juga mengemban jabatan sebagai anggota Komite Teknik AFC.
Indra mengatakan terdapat misinformasi yang beredar terkait dengan hasil keputusan tersebut. Menurutnya, pelatih asing yang berkarier di Indonesia nantinya wajib mengantongi sertifikasi yang diakui oleh AFC, dan bukan harus mengambil lisensi AFC.
Ia mencontohkan pelatih Bhayangkara FC Paul Munster asal Skotlandia, yang saat ini memiliki lisensi kepelatihan UEFA Pro. Lisensi tersebut, lanjut Indra, sudah diakui oleh AFC.
“Jadi, pelatih asing yang sudah punya lisensi dari negaranya, nanti AFC akan menentukan, lisensinya itu diakui atau tidak,” ujar Indra kepada kumparan, Jumat (13/11).
ADVERTISEMENT
“Seperti Paul Munster yang sudah mengantongi UEFA Pro, lisensi itu sudah diakui oleh AFC. Jadi, bukan dia, misalnya, mengambil lisensi kepelatihan (lagi) dari AFC,” lanjutnya.
Paul Munster (tengah), pelatih Bhayangkara FC memimpin latihan di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: Dok. Bhayangkara FC
Merujuk Competition Operations Manual 2019, AFC telah menentukan untuk mentas di Liga Champions Asia per 2020 hingga 2022, pelatih kepala mesti mengantongi Pro License. Sementara untuk level di bawahnya, yakni AFC Cup, pelatih kepala wajib memiliki A License.
Di Liga 1 2020, berdasarkan Regulasi Pasal 31 tentang Dokumen Pendaftaran Ofisial, disyaratkan pelatih kepala sekurang-kurangnya memiliki sertifikat AFC “A“ Coaching, UEFA A License atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC yang dibuktikan dengan dokumen RECC (Recognition of Experience and Current Competence).
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra alias Teco di sesi jumpa pers. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Ketidaksetaraan lisensi pelatih Liga 1 dengan AFC sempat membuat Stefano Cugurra tak bisa memimpin Bali United di Kualifikasi Liga Champions (LCA) 2020. Teco diketahui baru memiliki A License, sementara syarat pelatih di LCA adalah Pro License.
ADVERTISEMENT
“Sudah ada empat pelatih Liga 1 yang mengajukan untuk verifikasi. Sudah masuk ke PSSI, nanti PSSI akan meneruskan ke AFC. Diakui atau tidak itu terserah AFC. PSSI hanya memberikan data dan rekomendasi kelakuan baik selama bekerja di sini, nanti AFC yang menentukan memenuhi syarat atau tidak," kata Indra.
"Saya juga sudah melaporkan hal ini ke Ketua Umum (PSSI M. Iriawan) dan beliau berkomitmen untuk mematuhi mandat dari AFC ini, agar level kompetisi kita terus meningkat,” pungkasnya.