Penjelasan Persija soal Sanksi AFC untuk Ivan Carlos

Persija Jakarta vs Kedah FA di Super Cup 2018. (Foto: Dok: Media Persija)

Persija secara resmi mendapatkan sanksi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Keributan yang terjadi pada babak semifinal AFC Cup menghadapi Home United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, menjadi penyebabnya.

Uniknya, pada hukuman tersebut tertera nama penyerang Persija, Ivan Carlos. Padahal, penyerang asal Brasil itu tak pernah bermain di kompetisi nomor dua di Asia itu. Akan tetapi, protes berlebihan yang dilakukan Ivan kepada wasit serta memukul dada wasit cadangan, membuatnya dijatuhi hukuman.

Ya, mantan pemain Persela Lamongan itu dihukum tak boleh bermain dalam enam pertandingan serta denda sebesar 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 69 juta. Didendanya Ivan mendapatkan komentar dari Direktur Utama Persija, Gede Widiade.

"Ya, benar, Ivan dihukum AFC. Karena waktu itu Ivan Carlos komplain (ke wasit) di lorong pemain," ujar Gede kepada kumparanBOLA, Selasa (12/6/2018).

"Kemarin pertandingan besar ada beberapa yang karena emosi melakukan aktivitas yang merugikan. Ya mau apalagi, ini pelajaran yang sangat baik yang harus dipelajari teman-teman," tutur Gede lagi.

Ivan Carlos sendiri memang tak pernah bermain untuk Persija di ajang AFC Cup. Akan tetapi, pemain berkepala plontos itu ternyata tetap didaftarkan oleh 'Macan Kemayoran' meski tak diberikan nomor punggung.

Pada awal musim lalu, Ivan Carlos menderita cedera yang menyebabkan dirinya harus diganti oleh manajemen. Pilihan manajemen Persija pun jatuh kepada eks pemain Persipura Addison Alves.

Selain Ivan Carlos, AFC juga memberikan sanksi kepada penjaga gawang Persija, Daryono. Penjaga gawang nomor dua Persija itu diberi kartu merah saat pertandingan akibat memprotes wasit terlalu keras. Meski hanya duduk di bangku cadangan, Daryono diganjar kartu merah oleh pengadil lapangan.

Direktur Utama Persija, Gede Widiade. (Foto: dok. Media Persija)

Penjaga gawang berusia 24 tahun itu diberi hukuman berat dengan dihukum larangan bermain selama enam bulan yang berlaku sejak 4 Juni sampai 3 Desember 2018. Selain itu, ia juga didenda 5.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 69 juta.

"Yang sudah terjadi mau bagaimana lagi. Saya berharap ini bisa jadi pelajaran buat pemain," tutup Gede.