Permintaan Maaf dan Pemakluman akan Tekel-tekel Brutal di Shanghai

26 Juli 2019 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Scott McTominay marah besar usai Daniel James menerima tekel brutal. Foto: Reuters/Thomas Peter
zoom-in-whitePerbesar
Scott McTominay marah besar usai Daniel James menerima tekel brutal. Foto: Reuters/Thomas Peter
ADVERTISEMENT
Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Manchester United di Shanghai, China, Kamis (25/7/2019) lalu adalah pertandingan pramusim yang digelar pada abad ke-21. Akan tetapi, dari apa yang tampak di lapangan, laga itu lebih mirip partai sepak bola zaman baheula yang melibatkan sosok-sosok macam Billy Bremner dan Ron 'Chopper' Harris.
ADVERTISEMENT
Laga itu berjalan keras. Sangat keras malah, sehingga tiadanya kartu merah dari wasit bisa dipandang sebagai sebuah mukjizat. Berulang kali pemain-pemain dari kedua tim melancarkan tekel-tekel brutal yang sesungguhnya tak lagi punya tempat di persepakbolaan modern.
Tekel yang dilancarkan Moussa Sissoko terhadap Daniel James, misalnya. Selain keras, tekel itu juga dilanjutkan Sissoko dengan injakan ke tubuh pemuda asal Wales tersebut. Kemudian, ada pula tekel Dele Alli terhadap Aaron Wan-Bissaka dan tekel Andreas Pereira kepada Harry Kane. Benar-benar laga brutal.
Apa yang terjadi sepanjang pertandingan membuat Mauricio Pochettino sampai harus meminta maaf kepada Manchester United dalam konferensi pers pascalaga.
Daniel James tergeletak usai ditebas Moussa Sissoko. Foto: Reuters/Thomas Peter
"Aku minta maaf kepada United atas kelakuan pemain-pemain kami. Namun, aku juga mengharapkan hal yang sama karena pada babak kedua mereka juga melakukan itu kepada kami," kata Pochettino seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Aku agak terganggu dengan situasi itu karena kamu bisa saja terlambat melakukan tekel dan hal buruk terjadi. Terkadang memang kamu harus bermain agresif dan penuh hasrat, tetapi saat ini yang menjadi fokus adalah memulihkan kebugaran dan mengembangkan sistem permainan," tambahnya.
Pertandingan itu sendiri berakhir 2-1 untuk kemenangan United. Unggul lebih dulu lewat Anthony Martial pada babak pertama, 'Iblis Merah' kebobolan di tengah babak kedua lewat aksi Lucas Moura. Lalu, tak lama sebelum pertandingan berakhir Angel Gomes mencetak gol kemenangan bagi United.
Menanggapi apa yang terjadi pada pertandingan tersebut, pelatih United, Ole Gunnar Solskjaer, lebih santai. Dia menganggap bahwa tekel adalah hal biasa dalam sepak bola.
"Tentu saja aku ingin pemain dijaga dengan baik di lapangan, tetapi ini adalah olahraga orang dewasa. Kamu tidak boleh kehilangan tekel di sepak bola, asalkan kamu melakukannya sesuai aturan," ujar Solskjaer, dikutip dari Goal.
ADVERTISEMENT
Keributan di laga antara Tottenham dan Manchester United yang bermula dari tekel Moussa Sissoko terhadap Daniel James. Foto: Reuters/Thomas Peter
"Ini adalah olahraga kompetitif dan kami sedang mempersiapkan diri menghadapi liga. Itulah mengapa pula ada wasit dalam pertandingan tadi. Kupikir ini adalah persiapan yang bagus bagi kami untuk menghadapi kompetisi yang sebenarnya," lanjut pria Norwegia tersebut.
Solskjaer pun memuji James yang tidak mau melakukan diving meskipun berkali-kali jadi sasaran tebasan pemain lawan.
"Dan (sapaan untuk James, red) sangat cepat dan tidak mudah untuk menekel dirinya. Aku paham kenapa banyak pemain yang telat dalam menekelnya, tetapi dia adalah bocah pemberani yang selalu langsung bangkit usai terjatuh. Dan tidak pernah berpura-pura. Kalau dia tidak segera bangkit, itu artinya dia benar-benar cedera," katanya.
Adapun, dari pertandingan tersebut, sebenarnya jatuh satu korban bernama Eric Bailly. Pemain United asal Pantai Gading itu kembali mengalami cedera di bagian lutut. Hanya, cedera tersebut tidak didapatkannya karena menerima tekel, tetapi karena salah posisi saat berusaha memblok sepakan Son Heung-min.
ADVERTISEMENT