Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggal dunia, Ricky diketahui bermain sepak bola dalam turnamen ekshibisi bertajuk 'Trofeo Medan Selection' di Lapangan A, Senayan. Setelah mencetak gol, Ricky pingsan di tengah lapangan dengan wajah menghadap ke rumput.
Rekan-rekannya yang melihat hal itu langsung memberikan pertolongan pertama. Setelah sekitar 10 menit, Ricky akhirnya dibawa ke RSAL untuk mendapatkan pertolongan lanjutan hingga kemudian dikabarkan meninggal dunia.
Rekan Ricky Yacobi, Lody Hutabarat, mengatakan sebelum bermain, tak ada keluhan apa pun yang disampaikan Ricky terkait kondisi kesehatannya.
"Sebelum main enggak ada keluhan apa-apa, cuma memang dari teman-teman yang sempat ngobrol dengan Bang Ricky, mereka bilang sebelum main dia banyak cerita. Dia bilang kangen sama anak-anaknya," ujar Lody kepada kumparan, Sabtu (21/11).
ADVERTISEMENT
Dalam perbincangan itu, lanjut Lody, Ricky juga menyampaikan keinginannya untuk memiliki kaus bertuliskan 'Ini Asli Anak Medan'.
"Dia memang pengin banget minta kaus dengan tulisan begitu dari dulu. Bisa dibilang, itu jadi permintaan terakhir ya," kata Lody yang turut bermain dalam turnamen itu.
Ya, Ricky merupakan putra asli Medan, Sumatera Utara. Karier profesionalnya juga dimulai di PSMS Medan yang akhirnya dibawanya juara Perserikatan dua kali.
Selain PSMS, Ricky juga tercatat sempat memperkuat klub Jepang Matsushita, Arseto Solo, PS PBD Jateng, dan PSIS Semarang.
Setelah pensiun, ia memutuskan menjadi pelatih dengan membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi yang berlokasi Senayan.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT