PGK: Kalahkan Borneo Lewat Adu Penalti, Sriwijaya FC Melaju ke Final

2 Maret 2018 23:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sriwijaya FC (Foto: Akbar Nugroho/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Sriwijaya FC (Foto: Akbar Nugroho/Antara)
ADVERTISEMENT
Arema FC menanti pemenang untuk berlaga di pertandingan final Piala Gubernur Kaltim 2018. 'Singo Edan' menunggu pemenang antara Borneo FC menghadapi Sriwijaya FC yang berlangsung Jumat (2/3/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Baik Sriwijaya maupun Borneo tampil dengan kekuatan terbaiknya pada pertandingan semifinal kali ini. Khusus Borneo FC yang bermain di depan pendukungnya, tampil dengan pola 4-2-3-1 pada pertandingan kali ini.
Julian Faubert dan Wahyudi Setiawan mengisi pos poros ganda bagi Borneo FC. Di depannya berdiri Srdan Lopicic, Marlon Da Silva, dan Sultan Samma untuk menyokong Lerby di lini depan.
Sriwijaya juga memainkan pola yang sama dalam laga kali ini. Pelatih Rahmad Darmawan memainkan Konate Makan dan Zulfiandi sebagai poros ganda. Sementara itu, Adam Alis, Esteban Viscarra, dan Manuchekhr Dzalilov mendukung Beto Goncalves di lini depan.
Kedua tim menampilkan permainan terbuka sejak peluit babak pertama dibunyikan. Namun, peluang lebih banyak dihasilkan oleh Sriwijaya pada paruh pertama pertandingan. Berkali-kali Konate, Beto dan Dzalilov mengancam gawang Borneo yang dikawal oleh Muhammad Ridho.
ADVERTISEMENT
Namun, Borneo tampil lebih efektif di babak pertama. Tak begitu banyak mereka menyerang, tapi berhasil mencetak gol lebih dulu melalui sundulan dari Marlon Da Silva di menit ke-26.
Pada akhir babak pertama, terjadi friksi yang melibatkan Abdul Rahman Abanda dan Marckho Sandy. Kedua pemain pun diberikan kartu merah oleh wasit pada akhir babak pertama.
Babak kedua, Borneo mengambil inisiatif permainan. Pada menit ke-47, Lerby berhasil membawa Borneo unggul menjadi 2-0 setelah berhasil memanfaatkan umpan Lopicic.
Ketinggalan dua gol tak membuat Sriwijaya patah semangat. Pada menit ke-59, Beto Goncalves berhasil memperkecil keadaan usai dirinya berhasil memanfaatkan sepak pojok yang dilepaskan oleh Konate.
Tidak begitu lama, Sriwijaya kembali mencetak gol dan membuat kedudukan imbang menjadi 2-2. Lagi, Beto yang membobol gawang Borneo usai sepakan dengan kaki luarnya berhasil masuk ke gawang Borneo.
ADVERTISEMENT
Jelang water break babak kedua, Sriwijaya punya peluang emas untuk unggul, tapi sepakan Dzalilov yang sudah satu lawan satu dengan Ridho masih bisa ditepis.
Usai water break, Borneo tampil lebih menekan. Hasilnya nyata pada menit ke-88, Titus Bonai yang baru masuk menggantikan Sultan Samma berhasil mencetak gol. Memanfaatkan umpan Faubert, Tibo berhasil membawa Borneo unggul 3-2.
Drama terjadi saat pertandingan mau berakhir. Sriwijaya berhasil menyamakan kedudukan melalui Konate Makan. Sepakan bebas Konate yang membentur Lopicic gagal dihalau oleh Ridho.
Pertandingan pun harus dilanjutkan lewat perpanjangan waktu. Di perpanjangan waktu ini, Sriwijaya mempunyai peluang emas untuk mencetak gol melalui kaki Alfin Tuasalamony, tapi tendangan mantan pemain Persija itu masih menyamping dari gawang.
ADVERTISEMENT
Tidak ada gol yang tercipta pada babak perpanjangan waktu membuat pertandingan harus sampai ke babak adu penalti. Pada babak adu penalti ini empat penendang Borneo FC gagal yakni Julien Faubert, Srdan Lopicic, Edy Gunawan, dan Diego Michiels.
Sementara tiga penendang Sriwijaya yang gagal yaitu Beto Goncalves, Alfin Tuasalamony, dan Zulfiandi. Babak adu penalti ini pun dimenangi oleh Sriwijaya FC dengan skor 4-3.