Piala Dunia Wanita: Swedia Ciptakan 'Deja Vu' untuk Inggris

7 Juli 2019 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel Hanna Glas (kiri) dan Alex Greenwood (kanan) pada perebutan tempat ketiga Piala Dunia Wanita 2019. Foto: Eric Gaillard/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Duel Hanna Glas (kiri) dan Alex Greenwood (kanan) pada perebutan tempat ketiga Piala Dunia Wanita 2019. Foto: Eric Gaillard/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang bisa dibanggakan Phil Neville ketika berhadapan dengan kakaknya, Gary Neville? Well, Phil boleh tersenyum lebar di hadapan Gary karena berhasil membawa negara mereka, Inggris, ke semifinal Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Dari segi prestasi kepelatihan, pencapaian Phil jelas lebih baik ketimbang Gary yang, seperti kita tahu, hancur lebur di Valencia. Phil memimpin Lionesses, julukan Timnas Wanita Inggris, mengaum di Piala Dunia Wanita 2019 sebelum akhirnya kandas di tangan Amerika Serikat pada babak semifinal.
Mengenakan vest abu-abu dan kemeja berdasi, Phil tampak seperti kloningan Gareth Southgate yang mengenakan setelan serupa ketika memimpin Timnas Pria Inggris di Piala Dunia 2018. Ironisnya, hasil akhir yang mereka capai juga sama: Tempat keempat. Ini jadi seperti deja vu, meski dengan tokoh utama berbeda.
Usai kandas di tangan AS, Inggris berhadapan dengan Swedia untuk memperebutkan tempat ketiga, Minggu (7/7/2019) dini hari WIB. Inggris sudah pernah berada di tempat ini sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pada 2015, mereka kandas di tangan Jepang pada babak semifinal, tetapi mendapatkan hadiah hiburan setelah mengalahkan Jerman via babak tambahan. Pada perhelatan tahun ini, Inggris bukanlah unggulan, tetapi tetap menunjukkan bahwa mereka masih bertaring.
Sial, buruknya penampilan di babak pertama membuat Inggris gagal mendapatkan medali perunggu. Gol pertama Swedia menjadi contoh dari betapa buruknya Inggris: Tidak fokus dan terlihat kurang padu satu sama lain.
Duel antara Inggris dan Swedia pada perebutan tempat ketiga Piala Dunia Wanita 2019. Foto: Jean-Paul Pelissier/Reuters
Gol pada menit ke-11 itu berawal dari umpan silang dari kiri ke kotak penalti Inggris. Bola memang berhasil disapu oleh bek Manchester United, Abbie McManus, tetapi justru berakhir di kaki Kosovare Asllani. Gelandang Swedia itu lantas melepaskan sepakan kaki kanan yang bersarang di pojok kanan gawang Inggris.
ADVERTISEMENT
Sebelas menit berselang, Sofia Jakobsson menggandakan keunggulan Swedia setelah melakukan tusukan dari sisi kiri. Jakobsson melepaskan sepakan kaki kanan melengkung melewati Steph Houghton --yang bergerak terlalu lambat untuk menutup ruang tembak Jakobsson.
"Mungkin, itu adalah 20 menit terburuk dan 70 menit terbaik yang kami perlihatkan sejauh turnamen ini. Namun, pertandingan playoff ini omong kosong," ujar Phil Neville setelah pertandingan seperti dilansir The Guardian.
"Kami kecewa, frustrasi, karena kami gagal mencapai target. Saya tidak bermaksud untuk merendahkan pertandingan playoff (perebutan tempat ketiga, red) ini, tapi kami datang ke sini untuk memenangi turnamen."
"Kami menginginkan medali emas, bukan perunggu. Ada jutaan hal yang bisa saya lakukan lebih baik dari ini, tapi saya tidak bisa meminta lebih lagi dari pemain-pemain saya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Inggris mempertipis skor menjadi 1-2 setelah sepakan kaki kiri Fran Kirby membobol gawang Swedia pada menit ke-31. Seperti kata Phil, Lionesses memang tampil lebih baik pada babak kedua. Namun, tidak ada gol yang tercipta.
Cerita bisa berbeda buat Inggris, andai gol Ellen White pada menit ke-33 tidak dianulir via VAR. Dengan permainan yang lebih baik pada paruh kedua, siapa tahu hasilnya bisa berbeda.