Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kejutan sempat terjadi pada babak perempat final Piala FA. Kala Swansea City bersua Manchester City di Liberty Stadium, Minggu (17/3/2019) dini hari WIB, Swansea mampu unggul pada babak pertama via gol Matt Grimes ('20) dan Bersant Celina ('29).
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, dua gol The Swans sukses direspons oleh City pada babak kedua via Bernardo Silva ('69), gol bunuh diri Kristoffer Nordfeldt ('78) dan Sergio Aguero ('88).
Swansea yang telah menelan tiga kekalahan beruntun di kompetisi domestik tak patah arang dengan tampil dengan pakem 4-3-3. Trio Wayne Routledge, Bersant Celina, dan Daniel James diturunkan Graham Potter untuk menjadi pendobrak pertahanan City.
City tetap mengedepankan umpan-umpan pendek dalam menginisiasi serangan. Kyle Walker dan Sane jadi dua sosok yang mengancam dari sisi tepi lapangan. Bahkan salah satu dari keduanya, yakni Walker, sukses memberikan terapi kejut saat laga baru berjalan kurang dari 10 menit.
ADVERTISEMENT
Swansea memang tak mendapat kesempatan dalam menguasai aliran bola sepanjang pertandingan. Pilihan mereka dalam menyusun serangan adalah melalui long ball dari lini belakang ke sisi sayap dan meneruskan umpan ke kotak penalti.
Strategi tersebut berbuah gol saat laga menginjak menit ke-22. Berawal dari umpan Mike van der Hoorn kepada Connor Roberts di sisi sayap, memaksa Delph melakukan pelanggaran terhadap Roberts di kotak penalti. Pada situasi menguntungkan ini, Grimes yang menjadi algojo, sukses membayar kepercayaan Potter dengan memerdayai Ederson Moraes.
Unggul satu angka membikin City segera merespons dengan tempo cepat. Tiga peluang sekaligus kemudian mereka dapatkan lewat aksi Sane, Bernardo Silva, dan David Silva. Alih-alih gol tercipta, kans para penggawa The Citizens gagal berbuah gol.
ADVERTISEMENT
Terus menyerang nyatanya City melonggarkan barisan pertahanan mereka. Memasuki menit ke-29, lewat akselesari serangan balik yang diinisiasi Celina, Swansea sukses menggandakan kedudukan. Prosesi gol sendiri tercipta lewat kerja sama satu-dua sentuhan yang diakhiri dengan sepakan melengkung yang kembali memerdayai Moraes.
City kembai dari ruang ganti dengan tertinggal dua gol. Demi mengejar defisit, Pep melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Raheem Sterling dan Sergio Aguero saat 15 menit babak kedua berjalan. Meski tak langsung mengubah keadaan, hadirnya kedua pemain ini membikin Swansea bertahan total.
Kadung memilih bertahan agaknya jadi kesalahan fatal bagi Swansea. Sebab, gol Bernardo buah dari umpan Aguero menjadi penanda lini belakang mereka sudah tak lagi bisa menahan gempuran City.
ADVERTISEMENT
Tertinggal satu angka membikin City menaikkan tempo serangan. Sisi sayap kanan yang diisi oleh Walker kemudian melakukan variasi umpan. Jika pada babak pertama Walker rajin mengirim umpan silang, sejak menit ke-65, Walker justru memberikan umpan satu dua sentuhan di sisi kiri pertahan Swansea.
Lewat skema yang dilakukan bek Timnas Inggris dengan Aguero ini, pertahan Swansea membikin kesalahan dengan menjatuhkan Aguero di kotak 16 dan menghasilkan penalti. Mendapat momentum menyamakan kedudukan, Aguero yang menjadi algojo semula gagal menjalankan tugasnya. Akan tetapi, beruntung sepakannya masuk ke gawang lantaran gol bunuh diri Kristoffer Nordfeldt.
Pep mungkin akan berterima kasih pada Aguero untuk laga kali ini. Sebab, 10 menit selepas menyamakan kedudukan, mantan penyerang Atletico Madrid itu sukses mengunci kemenangan City lewat golnya pada menit ke-88. Hingga babak kedua rampung, City menutup laga dengan kemenangan 2-3.
ADVERTISEMENT