Piala Indonesia: PSM Jago Kandang, Persija Loyo di Tandang

26 Juli 2019 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan final leg 1 Piala Indonesia 2019 antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama GBK, Jakarta, Minggu (21/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan final leg 1 Piala Indonesia 2019 antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama GBK, Jakarta, Minggu (21/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem kandang tandang diterapkan dalam pertandingan final Piala Indonesia. Ini menjadi yang pertama sejak kejuaraan pertama kali digelar pada tahun 2005 lalu.
ADVERTISEMENT
Persija dan PSM Makassar menjadi dua tim pertama yang merasakan sistem tersebut. Kedua kesebelasan sudah bersua pada final leg pertama, Minggu (21/7/2019) lalu.
Persija yang bermain di Stadion Gelora Bung Karno, menutup duel pertama dengan kemenangan 1-0. Adalah Ryuji Utomo yang menjadi protagonis tuan rumah via golnya saat waktu normal menyisakan tiga menit.
Namun, apakah Persija diuntungkan dengan kemenangan tersebut? Sebetulnya tidak juga. Sebab, PSM yang gantian menjadi tuan rumah akan tampil di depan ribuan pendukungnya, Minggu (28/7/2019).
Lagi pula, Persija juga tak memiliki rapor yang bagus di laga tandang. Musim 2019 ini misalnya. Tampil empat kali di markas lawan dalam kompetisi Liga 1, Persija belum pernah meraih kemenangan.
Rinciannya, Ismed Sofyan dan kolega kalah tiga kali serta imbang satu kali. Pertahanan mereka juga menjadi rentan dengan catatan kemasukan delapan gol di laga tandang musim ini.
ADVERTISEMENT
Rapor merah Persija di luar kandang sebetulnya tak cuma terjadi pada musim ini. Tren minor itu sudah dimulai sejak Liga 1 2017. Dari 17 kali kesempatan tandang pada kompetisi edisi perdana itu, mereka cuma membukukan lima kemenangan. Sisanya, lima pertandingan berakhir imbang dan tujuh berujung kekalahan.
Selebrasi pemain Persija di pertandingan final leg 1 Piala Indonesia 2019 antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama GBK, Jakarta, Minggu (21/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
'Macan Kemayoran' juga kehilangan taring dalam rangkaian perjalanan tandang pada musim tersebut. Bagaimana tidak, Bambang Pamungkas dan kolega cuma merangkum 16 gol atau rasionya mencapai 0,94 gol per partai.
Musim 2018 agak lebih baik. Pasukan dengan logo Monas di dada ini meraup tujuh kemenangan tandang. Raihan inilah yang turut mengantarkan mereka ke podium juara Liga 1 dengan keunggulan satu angka atas PSM.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, rapor keseluruhan tak bisa dibilang bagus-bagus amat. Karena masih ada enam kekalahan dan dan empat hasil imbang untuk laga tandang Persija pada musim tersebut.
Berangkat dari catatan-catatan di atas, maka Persija tak pantas bersikap jemawa dengan kemenangan di laga final pertama. Pasukan Julio Banuelos justru patut merasa khawatir, apalagi rapor kandang sang lawan begitu menakutkan.
'Pasukan Ramang' memang sangat superior ketika tampil di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Kekalahan adalah hasil langka di stadion berkapasitas 15.000 penonton itu.
Dimulai pada musim 2017, PSM hanya menderita masing-masing satu kekalahan dan imbang dalam 17 laga tandang. Sisanya adalah kemenangan, termasuk hasil 1-0 atas Persija.
Musim 2018, catatan itu sedikit menurun. Mereka hanya menelan satu kekalahan, tetapi kuantitas hasil imbang meningkat menjadi tiga kali. Itu artinya, ada empat laga tandang yang mana PSM kehilangan poin maksimal.
ADVERTISEMENT
Baru pada musim 2019, PSM kembali tampil di digdaya di Andi Mattalatta. Empat laga tandang selalu berujung kemenangan. Selain itu, PSM membukukan sembilan gol dan cuma mengalami kemasukan dua kali.
Nah, kembali ke musim 2018, ada momen yang perlu diulas kembali. Ialah hasil 2-2 saat PSM menjamu Persija di Andi Mattalatta. Hasil tersebut turut menentukan perjalanan 'Macan Kemayoran' ke podium juara.
Selebrasi pemain PSM Makassar usai mencetak gol ke gawang Home United pada penyisihan Grup H Piala AFC, di Stadion Pakansari, Bogor pada Selasa (30/4). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan kata lain, PSM juga tak boleh terlalu yakin dengan rapor kandang mereka. Ingat, target mereka kemenangan mengingat defisit secara agregat, bukan sekadar imbang seperti ketika menghadapi Persija tahun lalu.
Bayangkan jika hasil tersebut terulang di laga kedua final Piala Indonesia. Maka, Persija-lah yang kembali keluar sebagai juara dengan mengungguli PSM.
ADVERTISEMENT