Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Piala Presiden: Bali United Terproduktif, Mitra Kukar Paling Kokoh
31 Januari 2018 14:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Gelaran Piala Presiden 2018 sudah menapaki babak perempat final. Delapan tim sudah memastikan diri untuk terbang ke Stadion Mahanan Solo, tempat berlangsungnya babak delapan besar yang rencananya akan digelar pada 3 dan 4 Februari --dengan menggunakan sistem gugur.
ADVERTISEMENT
Selama babak penyisihan grup, 30 laga sudah digelar. Kendati dihiasai oleh duel-duel keras dan panas, hanya satu laga saja yang memberikan efek kejut, yakni ketika PSMS Medan mampu mengalahkan Persib Bandung dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Selain laga tersebut, tidak banyak kejutan yang terjadi.
Pada pekan pertama, tercipta 28 gol. Grup 3 yang diisi oleh Madura United dan Persebaya Surabaya menjadi penyumbang gol terbanyak dengan total 9 gol dari 2 pertandingan. Pekan selanjutnya, total jumlah gol meningkat menjadi 31 angka. Sedangkan pekan terakhir, dari 10 pertandingan hanya tercipta 21 gol. Bila dirata-ratakan, setiap laga di babak penyisihan grup terjadi 2,6 gol.
Catatan tersebut memang tidak bisa menjadi tolok ukur untuk kompetisi mendatang. Akan tetapi, dari catatan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap klub ingin menampilkan permainan terbaik, mesti tak berambisi untuk menjadi juara. Karena sebelum Piala Presiden 2018 dimulai, hampir semua pelatih menjadikan turnamen pramusim ini sebagai persiapan untuk menatap kompetisi yang akan bergulir sekitar satu bulan lagi.

Lantas klub mana yang paling produktif selama babak fase grup?
ADVERTISEMENT
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Bali United. Dari tiga laga yang dilakoni, skuat arahan Widodo Cahyono Putro sukses menyarangkan sembilan gol ke gawang musuh-musuhnya. Dan Stefano Lilipaly menjadi pencetak gol terbanyak dengan total empat gol --tiga gol diantaranya dicetak ke gawang Borneo FC pada laga pertama.
Berkat sembilan gol tersebut, 'Serdadu Tridatu' keluar sebagai juara Grup 4. Keberhasilan Bali United menjadi klub paling produktif tak lepas dari instruksi pelatih Hans-Peter Schaller untuk menerapkan pemainan menyerang dan agresif dengan mengandalkan bola-bola pendek di lini tengah dan umpan daerah ke depan. Bali United sukses membuat repot barisan bertahan lawan.
Selain itu, dua bek sayap mereka kerap meninggalkan posnya guna menambah daya gedor di sisi sayap. Instruksi yang diberikan pelatih asal Austria ini berjalan lancar, baik saat turun dengan skuat utama atau skuat lapis kedua. Sisi sayap Bali United yang memiliki kecepatan dan kemampuan olah bola yang baik, benar-benar dimanfaatkan untuk membuka ruang di lini belakang lawan.

Lepas dari itu, lini tengah tim yang bermarkas di Pulau Dewata ini memiliki akurasi tembakan jarak jauh yang baik. Maka tak heran, bila Bali United mencatakan total 42 upaya tembakan dan 21 atau 50% diantaranya melesat ke arah gawang lawan. Catatan ini menjadi yang terbaik kedua setelah Persebaya yang mencatatkan 21 tembakan ke arah gawang dari 41 upaya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, 'Bajul Ijo' hanya mampu mencetak empat gol dari 21 tembakan ke arah gawang. Untuk itu, soal produktivitas gol Bali United yang menjadi nomor satu selama babak penyisihan grup Piala Presiden 2018, karena mereka mampu efektif dan tidak membuang peluang yang didapat.
Di samping catatan apik tersebut, Bali United memiliki catatan minor. Mereka menjadi klub yang paling banyak kebobolan dari delapan kontestan yang melaju ke babak perempat final. Gawang mereka harus bergetar sebanyak enam kali.
Banyaknya kebobolan Bali United ditengarai oleh ruang kosong yang tercipta akibat dua bek sayap mereka lamban untuk kembali ke posisi setelah membantu serangan lawan. Ruang inilah yang dapat dieksploitasi oleh musuh-musuhnya.
Sementara itu, barisan pertahanan Bali United yang sering menghentikan pemain di depan kotak penalti menjadi faktor selanjutnya. Gol kedua Persija Jakarta yang bermula dari skema bola mati menjadi bukti sahih.
ADVERTISEMENT
Di bawah arahan Rafael Berges Martin, lini belakang Mitra Kukar terlihat sangat tangguh. Bek tengah yang baru saja didatangkan, Mauricio Leal, sukses menjalankan tugasnya untuk mengomandoi barisan bertahan. Di bawah arahan Rafael Berges Martin, lini belakang Mitra Kukar terlihat sangat tangguh. Bek tengah yang baru saja didatangkan, Mauricio Leal, sukses menjalankan tugasnya untuk mengomandoi barisan bertahan.

Dari tiga pertandingan yang dilakoni, hanya empat tendangan saja yang mengarah ke gawang Mitra Kukar. Statistik tersebut menjadi bukti sahih jika pertahanan Mitra Kukar sudah berjalan dari lini kedua, di mana Bayu Pradana berada.
Hal tersebut terjadi karena hadirnya Danny Sean Guthrie. Dari tiga pertandingan tersebut, Bayu lebih bermain ke belakang dan bertugas untuk mengganggu serangan lawan. Selain itu, keberadaan Bayu menambah kerapatan di lini belakang. Sebelum Guthrie datang, Bayu berperan untuk mengirim bola ke lini depan. Namun sekarang, tugas tersebut diambil alih oleh mantan pemain Liverpool itu.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, gawang Mitra Kukar hampir kebobolan dari titik putih. Akan tetapi, penjaga gawang Naga Mekes, Geri Mandagi, berhasil menepis sepakan Rizky Pora. Maka dari itu, tangguhnya pertahanan Mitra Kukar karena semua pemain yang berada di lini belakang menjalankan tugasnya dengan baik. Terlepas dari kualitas lawan yang dihadapi.