Plt Menpora soal Drawing Piala Dunia U-20: Ditunda, Bukan Batal

Menko PMK Muhadjir Effendy kunjungi Natuna untuk meninjau penanganan darurat di lokasi pascabencana longsor, pada Jumat (10/3/2023). Foto: Biro Humas KemenkoPMK

Indonesia terancam tidak bisa jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal ini buntut adanya penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster terhadap kehadiran Timnas Israel di wilayahnya.

Bahkan, FIFA juga sudah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada 31 Maret mendatang. Menyikapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Menpora, Muhadjir Effendy, menyebut peluang Indonesia untuk tetap jadi tuan rumah belumlah hilang. Hal itu lantaran belum adanya keputusan resmi yang dikeluarkan FIFA.

"Itu kan penundaan, bukan pembatalan," katanya kepada awak media, Selasa (28/3).

Muhadjir mengatakan, jika Timnas Israel ditolak bermain di Bali, masih ada stadion di tempat lain yang bisa dipakai oleh tim yang berasal dari Benua Eropa itu.

"Kan rencana lokasinya kan 6 dan 6 itu kan tidak semuanya sudah menyatakan menolak Israel," ujarnya.

Sebelumnya, Muhadjir mengatakan penyebab batalnya drawing tersebut dikarenakan FIFA belum menerima persyaratan yang diajukan Indonesia selaku penyelenggara.

Akan tetapi, saat ini syarat yang diajukan Indonesia terkait keikutsertaan Timnas Israel juga sudah ada yang disetujui oleh FIFA.

"Ada ya, nanti tunggu pengumuman dari FIFA. insyaallah tidak seram yang dari para analisis. Dalam waktu dekat (diumumkan)," katanya

Timnas U-20 Israel. Foto: Instagram/@israel_football_association

Sejauh ini, baru Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan kesediaannya Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi lokasi drawing Piala Dunia U-20.

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan sejauh ini baru drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali yang dibatalkan FIFA. Sementara, untuk Piala Dunia U-20 masih menunggu keputusan dari FIFA.

"Saya baru mendapatkan pemberitahuan jika yang dibatalkan baru drawing Piala Dunia U-20 2023. Kalau Piala Dunia U-20 kita tunggu pengumuman resmi dari FIFA," kata Gibran, Selasa (28/3).