Pratinjau: Hadapi City, Bristol Butuh Lebih dari Sekadar Keajaiban

9 Januari 2018 17:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi para pemain Bristol City. (Foto: Reuters/Peter Cziborra)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Bristol City. (Foto: Reuters/Peter Cziborra)
ADVERTISEMENT
Beberapa anak dari klub sepak bola Portishead Town menjadi maskot dari Bristol City. Kehadiran mereka dianggap sebagai sebuah jimat bagi Bristol sepanjang mereka mengikuti ajang Piala Liga Inggris musim 2017/18 ini. Tapi untuk mengalahkan Manchester City, mereka butuh dari sekadar sebuah jimat dan keajaiban semata.
ADVERTISEMENT
Bristol City akan berhadapan dengan Manchester City pada leg pertama babak semifinal Piala Liga Inggris yang berlangsung di Stadion Etihad, Rabu (10/1) dini hari. Bagi Bristol, perjalanan mereka ke semifinal Piala Liga Inggris ini bukanlah perjalanan yang terbilang cukup mudah.
Untuk bisa menapaki babak semifinal, Bristol harus menaklukkan empat tim Premier League: Watford, Stoke City, Crystal Palace, dan Manchester United. Khusus dalam laga melawan Manchester United, gol dramatis dari Korey Smith di menit-menit akhir pertandingan membawa mereka terbang tinggi. Sekarang semua orang berharap agar keajaiban itu tiba. Bristol menaklukkan Manchester City dan Bristol tampil di babak final menghadapi pemenang antara Chelsea atau Arsenal.
Namun, menghadapi Manchester City, yang bermaterikan pemain-pemain kelas satu serta manajer cerdas semacam Pep Guardiola, Bristol butuh lebih dari sekadar keajaiban saja.
ADVERTISEMENT
***
Manchester City tampil apik pada musim 2017/18 ini. Terlepas dari kesulitan mereka menaklukkan Leicester City di babak delapan besar Piala Liga (City menang lewat babak adu penalti), The Citizens adalah tim yang cukup menakutkan. Total sudah 88 gol mereka lesakkan ke gawang lawan selama musim 2017/18 ini di semua kompetisi, dengan rataan tembakan ke gawang mencapai 17,2 kali per pertandingan.
Secara skema dan gaya bermain, bisa dibilang City adalah tim yang kerap dominan atas lawan-lawannya. Dari segala sisi, baik itu sayap maupun tengah, serangan mereka begitu tajam. Di sisi sayap, ada nama Leroy Sane dan Raheem Sterling sebagai salah dua pengepul assist terbanyak untuk City (Sane 11 assist, Sterling empat assist).
ADVERTISEMENT
Di lini tengah, ada nama Kevin De Bruyne dan David Silva yang menjadi motor dari lini serang City, didampingi oleh Fernandinho yang menjadi metronom di lini tengah. Sedangkan di lini depan, bercokol nama Sergio Aguero yang sudah mencetak 18 gol bagi City di semua kompetisi.
Aguero kala berlaga di Liga Champions. (Foto: Lee Smith/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aguero kala berlaga di Liga Champions. (Foto: Lee Smith/Reuters)
Dengan permainan yang serba dominan ini, menaklukkan City adalah perkara yang sulit bagi Bristol. Memang benar Bristol bisa mengalahkan empat tim Premier League sebelum menghadapi City. Tapi menghadapi City adalah hal lain jika dibandingkan dengan menghadapi empat tim Premier League tersebut. Walau bermain dengan skuat lapis kedua, mereka tetap bisa menggigit dan mengancam lawan-lawan mereka.
Namun, khusus untuk ajang Piala Liga, Bristol bisa dibilang masih punya peluang untuk mengalahkan Manchester City. Dari tiga penampilan mereka dalam ajang Piala Liga, City hanya mampu mencetak tiga gol. Kemenangan mereka atas Wolverhampton Wanderers dan Leicester City masing-masing di babak 16 besar dan delapan besar diraih lewat babak adu penalti. Ini artinya City, walaupun tetap tampil menggigit, memiliki kesulitan tersendiri ketika bertanding melawan kesulitan ketika tampil di Piala Liga.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa dimanfaatkan oleh Bristol. Mode permainan menunggu dan menantikan celah bisa dimanfaatkan oleh para pemain Bristol, apalagi pemain lapis kedua City acap tidak bermain serapat para pemain inti mereka. Seperti ketika melawa United, Bristol punya kesempatan buat menang, atau setidaknya memaksakan hasil imbang di leg pertama ini. Namun, jika City menggunakan pemain inti, maka Bristol harus bersiap untuk menghadapi dominasi tanpa henti a la City.
***
Proses ketika tim kecil sukses mengalahkan tim besar adalah proses yang menyenangkan untuk dilihat bagi para pecinta sepak bola di seluruh dunia. Namun, hal tersebut tidak akan selamanya terjadi, karena ada kualitas-kualitas tertentu yang pada akhirnya membedakan tim kecil dan tim besar tersebut.
ADVERTISEMENT
Itulah yang harus ditanamkan oleh Bristol. Ketika memang mereka ingin mengalahkan City, mereka butuh perencaaan matang, tidak hanya mengandalkan keajaiban dari maskot mereka semata. Ada berbagai hal yang harus dilakukan, karena CIty juga tentu tidak menjamu Bristol tanpa persiapan.
Dalam sepak bola memang semua mungkin bisa terjadi. Tapi tak ada keajaiban yang terjadi jika memang kita tidak mempersiapkan keajaiban tersebut. Apalagi Pep juga kabarnya sudah mempersiapkan rencana agar keajaiban Bristol terhenti di tangan mereka.