Pratinjau: Kejadian San Mames, Pelajaran Buat Roma dan Real Madrid

19 September 2018 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Girona vs Real Madrid (Foto: Pau BARRENA CAPILLA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Girona vs Real Madrid (Foto: Pau BARRENA CAPILLA / AFP)
ADVERTISEMENT
Ditinggalkan Cristiano Ronaldo, Real Madrid nyatanya tetap menjadi salah satu tim tangguh Eropa. Namun, satu kejadian di San Mames harus mereka jadikan pelajaran. Jika tidak, bisa saja mereka dikalahkan AS Roma.
ADVERTISEMENT
Real Madrid dan AS Roma akan saling bersua dalam matchday I fase grup Liga Champions musim 2018/19 di Santiago Bernabeu, Kamis (20/9/2018) dini hari WIB. Menilik pertemuan kedua tim dalam enam laga terakhir, sebenarnya kekuatan kedua tim cukup berimbang. Baik itu Madrid maupun Roma sama-sama meraih tiga kemenangan.
Namun, jika berkaca pada hasil dari empat laga terakhir kedua tim, Real Madrid sebenarnya jauh lebih unggul dari AS Roma. Total, Madrid berhasil meraih tiga kali kemenangan dan sekali hasil imbang, sedangkan AS Roma tidak pernah meraih kemenangan sama sekali, dengan rincian dua kali kekalahan dan dua kali hasil imbang.
Walau begitu, bukan berarti AS Roma tidak memiliki peluang untuk menyulitkan atau bahkan mengalahkan Real Madrid. Roma bisa mencontoh kejadian di San Mames, kala Athletic Bilbao dengan apik bisa menahan Real Madrid dengan skor 1-1.
ADVERTISEMENT
Kondisi Kedua Tim: Semua Siap Tempur
Perihal kondisi tim sendiri, kedua tim dalam kondisi siap tempur. Di kubu Real Madrid, hanya Jesus Vallejo yang dipastikan absen dari skuat. Sisanya, pemain-pemain inti seperti Karim Benzema, Isco, Gareth Bale, Marco Asensio, Toni Kroos, Luka Modric, Casemiro, Sergio Ramos, dan Raphael Varane, siap diturunkan dalam laga melawan AS Roma nanti.
Senada dengan Real Madrid, AS Roma juga siap turun dengan para pemain terbaiknya dalam laga ini. Edin Dzeko, Cengiz Under, Stephan El-Shaarawy, Steven N'Zonzi, Daniele De Rossi, Kostas Manolas, Federico Fazio, Alessandro Florenzi, dan Aleksandar Kolarov dalam kondisi fit. Hanya Javier Pastore saja yang dipastikan absen pada laga kali ini.
Melihat kondisi pemain inti kedua tim yang siap tempur, laga ini diprediksi akan berjalan menarik. Tapi, alasan di balik prediksi bahwa laga ini akan menjadi asyik tidak hanya itu saja. Ada satu faktor lain yang akan membuat laga ini juga menjadi seru.
ADVERTISEMENT
Pelajaran dari San Mames: Garis Pertahanan yang Terlalu Tinggi
Ada satu pelajaran yang bisa dipetik dan dijadikan bahan pemikiran bagi Real Madrid dan AS Roma. Pelajaran ini muncul kala Madrid bertandang ke San Mames, 15 September 2018 silam, untuk menghadapi sang empunya stadion, Athletic Bilbao. Pelajaran tersebut adalah soal garis pertahanan yang kelewat tinggi.
Real Madrid tertahan di San Mames. (Foto:  REUTERS/Vincent West)
zoom-in-whitePerbesar
Real Madrid tertahan di San Mames. (Foto: REUTERS/Vincent West)
Pada laga melawan Bilbao, terutama pada babak pertama, garis pertahanan Madrid begitu tinggi. Tak hanya tinggi, para pemain bertahan Madrid, terutama Sergio Ramos dan Marcelo, acap keluar dari posisinya, sehingga ruang yang luas tercipta di pertahanan Madrid. Terkadang, ketika diserang oleh Bilbao, hanya ada dua pemain saja yang siap sedia untuk menghalau serangan.
Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Bilbao, sehingga di babak pertama mereka mampu unggul terlebih dahulu lewat cetakan gol Iker Muniain. Selain memanfaatkan kemampuan Muniain, mereka juga memanfaatkan dengan baik kecepatan Inaki Williams dan Markel Susaeta untuk membongkar pertahanan Madrid.
ADVERTISEMENT
Suasana baru berubah bagi Madrid kala Isco dan Casemiro dimasukkan. Masuknya dua pemain ini membuat permainan Madrid lebih seimbang. Casemiro mampu menutupi lubang di pertahanan kala Marcelo dan Ramos maju. Dia juga mampu mengatur garis pertahanan jadi lebih baik. Sedangkan Isco mampu menambah daya dobrak di lini serang. Hasilnya, Madrid sukses menyamakan kedudukan, tapi gagal memenangi laga.
Perihal garis pertahanan tinggi inilah yang bisa menjadi cara bagi Roma mengalahkan Real Madrid. Dengan melihat kecenderungan Marcelo dan Ramos untuk maju, Roma seharusnya bisa memanfaatkan celah tersebut lewat kecepatan Under maupun El-Shaarawy. Ada juga Kolarov dan Florenzi yang bisa membantu dari belakang.
Soal menahan serangan Madrid yang mulai mengandalkan umpan-umpan pendek cepat usai ditangani Lopetegui, mereka juga bisa belajar dari Bilbao yang memasang cukup banyak pemain di lini pertahanan, serta menahan rute serangan Madrid dari sayap. Jika Madrid tidak membenahi cara main mereka dan mereka masih main seperti lawan Bilbao, kemungkinan besar mereka akan sulit menghadapi Roma.
ADVERTISEMENT
Sergio Ramos mengeksekusi penalti saat Real Madrid melawan Girona. (Foto: Pau Barrena Capilla/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Sergio Ramos mengeksekusi penalti saat Real Madrid melawan Girona. (Foto: Pau Barrena Capilla/AFP)
***
Menghadapi Roma akan menjadi debut bagi pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui, menangani Madrid di ajang Liga Champions. Dalam sesi jumpa pers, dia mengungkapkan antusiasmenya menghadapi laga debut bersama Madrid di Liga Champions ini, sekaligus merasa bahwa Roma adalah lawan sulit.
"Kami akan memulai laga di Liga Champions dengan antusiasme dan ambisi tinggi. Ini memberikan kebanggaan bagi saya, sekaligus rasa tanggung jawab karena ini (Liga Champions) adalah kompetisi yang berarti bagi kami. Roma akan memberikan kami kesulitan," ujar Lopetegui.
Memang, Roma akan memberikan kesulitan, apalagi jika Real Madrid main seperti lawan Bilbao kemarin. Tapi, jika Real Madrid bisa melakukan sedikit perubahan, laga debut Lopetegui di Liga Champions bersama Los Merengues ini bisa saja berakhir menyenangkan.
ADVERTISEMENT
====
*Pertandingan Real Madrid vs AS Roma akan dihelat di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (20/9/2018) dini hari WIB. Sepak mula dilakukan pukul 02:00 WIB.