Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Presiden AFC Berasal dari Bahrain, Disorot Usai Timnas Indonesia Dikerjai Wasit
11 Oktober 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden AFC asal Bahrain , Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, kini menjadi sorotan publik. Perhatian ini muncul setelah laga Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia melawan Bahrain yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, pada Kamis (10/10) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan tersebut, Skuad 'Garuda' dinilai dirugikan oleh keputusan wasit Ahmed Al Kaf asal Oman. Ada beberapa kontroversi, termasuk membiarkan pertandingan berlanjut lebih lama dari yang seharusnya 6 menit di babak kedua. Padahal, saat itu Indonesia sedang unggul 2-1.
Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh tim tuan rumah. Timnas Bahrain mencetak gol penyeimbang 2-2 melalui aksi Mohamed Marhoon di menit ke-90+9.
Insiden ini membuat Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa ikut terseret. Banyak netizen yang akhirnya menaruh curiga. Ditambah lagi, mereka pesimistis bahwa protes PSSI ke AFC akan ditanggapi serius mengingat Presiden AFC itu adalah orang Bahrain.
Lantas, siapakah sosok Shaikh Salman itu?
Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa terpilih sebagai Presiden AFC ke-10 pada Kongres Luar Biasa yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Mei 2013. Pada kongres yang sama, ia juga diangkat menjadi anggota Komite Eksekutif FIFA, yang sekarang dikenal sebagai Dewan FIFA.
ADVERTISEMENT
Pada 2015, pria yang kini berusia 58 tahun itu kembali terpilih sebagai Presiden AFC dan Wakil Presiden FIFA. Ia kemudian terpilih lagi untuk kedua posisi tersebut pada pemilihan ulang di tahun 2019.
Pada Kongres AFC ke-33 tahun 2023, Shaikh Salman terpilih kembali—tanpa ada pesaing—untuk memimpin AFC hingga 2027.
Sebelum menjadi Presiden AFC, Shaikh Salman menjabat sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) selama 11 tahun, dari 2002 hingga 2013.
Di bawah kepemimpinannya, Timnas Bahrain mencapai semifinal Piala Asia 2004, pencapaian tertinggi dalam sejarah tim berjuluk 'Muharabi Dilmun' itu. Bahkan, peringkat Timnas Bahrain di FIFA juga mencapai posisi tertinggi dalam sejarah, yakni peringkat 44.