Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bagi kompetisi La Liga, saga transfer Neymar adalah potensi rekor. Karena jika Barcelona memenuhi harga 200 juta euro yang diminta Paris Saint-Germain (PSG), Neymar bakal menjadi pemain termahal yang pernah masuk ke Spanyol.
ADVERTISEMENT
Maka, sudah sepatutnya operator kompetisi mendukung realisasi dari kepulangan Neymar ke Camp Nou. Terlebih lagi, semakin banyak mata yang menonton pertandingan-pertandingan La Liga dengan pamor Neymar yang mendunia.
Kenyataannya justru berbanding terbalik. Presiden La Liga, Javier Tebas, mengaku keberatan jika Neymar kembali berseragam La Blaugrana dan kembali mentas di kompetisi domestik Spanyol.
"Saya memilih agar Neymar tak kembali ke Barcelona," tutur Tebas kepada Onda Cero.
Tebas sendiri tak terlalu memprioritaskan seberapa mahal pemain atau sehebat apa kualitasnya. Di mata dia, syarat yang tak boleh dibantah adalah sikap.
Aspek tersebutlah yang menjadi titik lemah Neymar selama berseragam PSG. Sebagai contoh pertama, dia diganjar skors tiga pertandingan akibat menmukul suporter Rennes di laga final Coupe de France, Mei 2019.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Neymar juga tersangkut dugaan pemerkosaan terhadap wanita bernama Najila Trindade Mendes de Souza. Untuk kasus ini, dia telah menerima panggilan sebagai saksi.
"Kami selalu tertarik untuk memiliki pemain dan pelatih hebat di La Liga. Hal itu demi memeriahkan kompetisi. Namun, saya melihat bahwa perilaku Neymar bisa berdampak buruk terhadap kompetisi," ucap Tebas.
"Karena pada akhirnya, pemberitaan tentang pesepak bola menyoal apa yang dilakukannya. Kami bekerja keras untuk menjaga nilai-nilai yang ada. Citra kompetisi tak boleh dirusak," kata sang patron.
Kontroversi seputar Neymar memang telah menenggelamkan kegemilangannya di atas lapangan. Tak seberapa banyak gol yang dicetaknya, publik lebih riuh saat membahas kebodohan-kebodohannya di luar sepak bola. Seperti halnya adagium klasik berbunyi, "Bad news is good news."
ADVERTISEMENT
Sampai-sampai manajemen PSG kehabisan kesabaran. Ya, sebelum rumor transfer berkumandang, Presiden Nasser Al-Khelaifi sempat mengkritik sikap buruk Neymar secara tersirat. Sang patron mengatakan bahwa PSG tak membutuhkan pemain yang berlagak superstar.