Presiden PSG Sindir Real Madrid & Barcelona Tak Paham Sepak Bola

30 November 2022 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi. Foto: Franck Fife/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi. Foto: Franck Fife/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, blak-blakan menyebut Real Madrid dan Barcelona tak paham soal ekosistem sepak bola. Itu karena kedua tim raksasa Eropa ini masih mendukung perhelatan European Super League.
ADVERTISEMENT
Padahal sudah jelas banyak fan yang menentang penyelenggaraan turnamen tersebut. Kendati demikian, Real Madrid dan Barcelona hingga kini enggan mengurungkan niatnya.
"Yang benar adalah bahwa saya merasa sedih untuk mereka [Barcelona & Real Madrid]. Mereka telah membuktikan berkali-kali bahwa mereka tidak memahami sepak bola atau ekosistemnya," kata Nasser Al-Khelaifi kepada Marca.
"Sepak bola bukanlah kontrak hukum, melainkan kontrak sosial. Ketika para pendukung memprotes di jalan karena tidak setuju European Super League dimulai, mereka tidak memahami kontrak sosial. Sepak bola adalah ikatan antara klub dan pemain, antara pemain dan penggemar, dan antara penggemar dan komunitas. Itu tidak akan pernah berubah," lanjutnya.
Fans Manchester City dan Chelsea memegang poster penolakan European Super League di di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
Sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah menentang rencana grup bernama A22 yang ingin mengembalikan European Super League. UEFA menolak usulan dari tiga orang delegasi A22 yang hadir dalam rapat di Swiss, Selasa (8/11) lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat itu, A22 mengaku sebagai pihak independen yang tak berafiliasi dengan klub mana pun. Namun UEFA dan European Club Association (ECA) menyangka kelompok tersebut memiliki hubungan dengan wakil Real Madrid, Barcelona dan Juventus.
Ketiga tim tersebut dikabarkan tetap mendukung adanya European Super League, meski rencana itu sudah ditolak sejak setahun lalu. Walau berkali-kali mendapat penolakan, A22 disebut sampai saat ini masih bersikeras meneruskan proyeknya tersebut.
European Super League dewasa ini tengah terlibat pertarungan hukum dengan UEFA di Pengadilan Eropa. Hasil sidang terkait masalah ini dijadwalkan akan keluar pada 15 Desember mendatang.
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
Dua kemungkinan yang bisa terjadi dari hasil sidang nanti yakni memutuskan UEFA telah memonopoli pasar sepak bola Eropa. Jika begitu, maka European Super League bisa dihelat.
ADVERTISEMENT
Andai pihak UEFA yang menang, maka UEFA bisa memberikan sanksi kepada tiga klub yang tersisa di European Super League yaitu Juventus, Barcelona, dan Real Madrid.