Presiden Sepak Bola Bulgaria Protes Ucapan Southgate soal Rasialisme

11 Oktober 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gareth Southgate mendampingi Inggris dalam laga melawan Bulgaria. Foto: Reuters/David Klein
zoom-in-whitePerbesar
Gareth Southgate mendampingi Inggris dalam laga melawan Bulgaria. Foto: Reuters/David Klein
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Federasi Sepak Bola Bulgaria, Borislav Mihaylov, memprotes ucapan pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, menyoal kemungkinan aksi rasialis kala kedua negara bertemu. Inggris akan bertandang ke Bulgaria dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 pada Selasa (15/10/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Pada September 2019 lalu, Southgate sempat menyiratkan kekhawatirannya soal akan adanya aksi rasialis kala Inggris mesti bertandang ke Bulgaria.
“Kami sadar bahwa ada sejarah di sana (Bulgaria), dan kami ingin memastikan apa yang akan kami lakukan untuk merespons itu. Kami akan menyatakan apa yang akan kami lakukan ketika kami sudah berada di sana,” kata Southgate, dikutip dari The Guardian.
Kekhawatiran Southgate tentu beralasan. Ketika Inggris bertandang ke Bulgaria pada 2011 lalu, Theo Walcott, Ashley Cole, dan Ashley Young mendapatkan pelecehan rasial dari suporter tuan rumah.
Penyakit Bulgaria itu masih tersisa sampai tahun ini. Di laga kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Kosovo dan Rep. Ceko pada Juni 2019 lalu, suporter Bulgaria kembali kedapatan melakukan aksi rasialis. Akibatnya, di dua laga kandang Bulgaria berikutnya—termasuk di laga melawan Inggris yang akan datang—tribune mereka akan ditutup sebagian.
ADVERTISEMENT
Komentar Southgate pada September 2019 lalu itu ditambah oleh salah satu anak buahnya, Tammy Abraham. Pada Kamis (10/11), Abraham menyatakan bahwa Inggris akan mengundurkan diri (walkout) dari pertandingan apabila salah satu rekan setimnya mengalami pelecehan rasial di laga melawan Rep. Ceko (12/10) atau Bulgaria.
Nah, Mihaylov tak terima akan ucapan Southgate dan anggota Timnas Inggris lainnya. Eks kiper Timnas Bulgaria itu bahkan mengirimkan surat protes resmi kepada UEFA.
“Saya menyadari adanya komentar dari Southgate tentang adanya potensi aksi rasialis ketika Inggris bertandang ke Sofia (Ibukota Bulgaria). Kami melihat komentar ini ofensif karena adanya penggambaran yang tidak adil. Suporter lokal dianggap memiliki tendensi untuk melakukan tindakan yang diskriminatif,” berikut penggalan dari surat protes yang dikirim Mihaylov kepada UEFA, dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
“Saya, sebagai Presiden FA Bulgaria, tidak bisa membiarkan klaim yang merugikan seperti itu tersebar di media,” tutup Mihaylov.
Menariknya, Southgate memaklumi kemarahan Mihaylov itu. Menurutnya, Mihaylov tak mendapatkan konteks dari ucapannya secara keseluruhan, dan membuka kemungkinan akan adanya kesalahan dalam penyampaian.
“Saya benar-benar paham mengapa Mihaylov merasa seperti itu. Kami hanya menjawab apa yang ditanyakan. Mungkin, jawaban kami disampaikan ke Bulgaria dengan sedemikian rupa hingga terkesan provokatif,” kata Southgate per BBC.
“Oleh karena itu, apabila saya menjadi Mihaylov, dan saya hanya membaca itu tanpa mengetahui konteksnya, saya mungkin akan merasakan apa yang dia rasakan,” tambah Southgate.
Presiden FA Bulgaria, Borislav Mihaylov (kiri) bersama Michel Platini. Foto: NIKOLAY DOYCHINOV / AFP
Pelatih berusia 49 tahun itu kemudian menyatakan bahwa Inggris akan mengikuti protokol yang telah disusun oleh UEFA. Perlu diketahui bahwa ada tiga langkah yang telah disusun UEFA apabila ada aksi rasialisme.
ADVERTISEMENT
Yang pertama, kapten dari pemain yang menjadi target melapor kepada wasit, dan wasit meminta announcer laga untuk memperingatkan suporter. Kedua, jika aksi rasialis masih ada, dan target melapor ke wasit, maka laga dihentikan sementara. Ketiga, jika aksi rasialis masih ada, laga akan dihentikan, lalu kedua tim dan wasit berdiskusi untuk menentukan jalannya laga.
“Yang jelas, saya ingin semua anggota tim tahu bahwa mereka didukung dan kami selalu satu langkah dalam menghadapi sebuah isu. Tentu saja, ada protokol dari UEFA, dan kami sepenuhnya percaya akan hal itu,” pungkas Southgate.