Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tepat enam belas tahun lalu, pagi hari pada 26 Desember 2004, bencana Tsunami meluluhlantakkan Aceh. Sejarah mencatat, sekitar 280 ribu jiwa tewas dan hilang.
ADVERTISEMENT
Dari sederet korban meninggal, legenda sepak bola Aceh, juga berpulang. Sosok tersebut adalah Irwansyah.
Namanya memang telah tenggelam bersama ganasnya Tsunami. Akan tetapi, buat masyarakat Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, tentu Irwansyah tak pernah betul-betul hilang.
Sebab, Irwansyah yang ketika itu berusia 29 tahun, tengah berada di puncak karier. Dia membela klub tanah kelahirannya, Persiraja Banda Aceh berjuang di Divisi Utama.
Berposisi sebagai penyerang, Irwansyah sempat mencuri perhatian pencinta sepak bola nasional. Genap berusia 20 tahun, di musim 1994/95, ia sukses menyarangkan 17 gol, di musim perdana sebagai pesepak bola profesional.
Di musim berikutnya, penampilan Irwansyah sebagai juru gedor kembali stabil. Kendati tak ada gelar juara mampir ke Tanah Rencong, rekening gol Irwansyah tak pernah kurang dari dua digit.
ADVERTISEMENT
Pencapaian terbaik Irwansyah berbuntut panggilan ke Timnas Indonesia. Kendati banyak nama-nama pemain tenar di barisan depan skuat 'Garuda', pelatih Henk Wullems, yang kala itu menjabat, memanggilnya.
Irwansyah bersiap untuk dua ajang: SEA Games 1997 dan Kualifikasi Piala Dunia 1998. Tapi, dia justru debut di ajang yang disebutkan belakangan.
Bersua Arab Saudi, Irwansyah sukses menorehkan satu gol. Itu jadi gol pertamanya berbaju Timnas Indonesia.
Moncer di klub dan Timnas Indonesia membikin klub-klub lain kepincut. Beberapa klub semisal Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, hingga klub sesama Sumatera, Semen Padang, mengirim lamaran untuk mendatangkannya.
Kendati demikian, kecintaan Irwansyah terhadap 'Laskar Lantak Laju' membikin semua tawaran pupus. Irwansyah tetap jadi bagian Persiraja.
Hingga akhirnya, ajal menjemput Irwansyah. Terjangan Tsunami Aceh yang terdampak ke daerah kelahirannya, membikin Irwansyah berpulang tanpa diketahui jasadnya hingga kini.
ADVERTISEMENT
----