Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Insiden tak menyenangkan dialami oleh penyerang PSM Makassar, Patrich Wanggai. Setelah jadi pahlawan kemenangan timnya atas Persija, sang pemain jadi sasaran pelecehan rasial oleh netizen di media sosial.
ADVERTISEMENT
Patrich sendiri berhasil menyumbangkan satu gol dalam kemenangan 2-0 PSM atas Persija pada partai pertama Grup B Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (22/3/2021) malam WIB.
Lantas, siapa sebenarnya Patrich Wanggai dan bagaimana kiprahnya di dunia sepak bola?
Pemain bernama lengkap Patrich Steve Wanggai ini sebenarnya bukan nama asing di kancah sepak bola nasional. Pasalnya, dia pernah malang melintang di berbagai klub top Indonesia dan juga pernah menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Mengenal lebih dalam Patrich Wanggai, dia lahir pada 27 Juni 1988 di Tanah Papua, tepatnya di Nabire. Dia memiliki kakak, Izaac Wanggai dan sepupu, Imanuel Wanggai, yang juga berprofesi sebagai pesepak bola.
Saat masih remaja, Patrich pernah bergabung bersama PS Hasrat Abadi Nabire, Sumber Mas FC Nabire, dan PS UNIPA Manokwari.
ADVERTISEMENT
Beranjak dewasa, Patrich kemudian melanjutkan petualangannya bersama klub Persewon Wondama (2007-2008) dan Perseman Manokwari (2008-2009).
Sementara untuk karier profesionalnya baru dimulai saat Patrich bergabung dengan Persidafon Dafonsoro pada 2009 lalu. Patrich bergabung di klub tersebut bersama kakak laki-lakinya, Izaac Wanggai.
Bertahan selama tiga tahun membela Persidafon Dafonsoro, Patrich sukses melesakkan 41 gol dari 67 penampilan sebelum akhirnya pindah ke Persipura Jayapura pada 2012.
Sayang, Patrich hanya bertahan dua tahun bersama 'Mutiara Hitam' sebelum akhirnya hijrah dan bermain untuk tim asal Malaysia, T-Team pada 2014. Namun, masih di tahun yang sama, Patrich kembali lagi ke Liga Indonesia dan merapat ke Sriwijaya FC.
Selanjutnya, ketika Liga Indonesia ditangguhkan pada awal 2016 lalu, Patrich sempat bergabung dengan Karketu Dili di Liga Futebol Amadora di Timor Leste. Di sana dirinya sukses menjadi pencetak gol terbanyak liga dengan torehan 10 gol pada musim 2016. Selain itu, dia juga sukses membawa klub tersebut finis sebagai runner-up di musim tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain beberapa klub di atas, Patrich Wanggai juga pernah membela Madura United, Pusamania Borneo, kembali ke Sriwijaya FC, Persib Bandung, Kalteng Putra, dan Persebaya Surabaya sebelum kini menetap untuk PSM Makassar.
Untuk capaian yang pernah diraihnya di tingkat klub antara lain, menjuarai Liga Super Indonesia bersama Persipura Jayapura pada 2013 dan menjadi bagian dari skuad pemenang Piala Gubernur Jawa Timur (2020) bersama Persebaya Surabaya.
Sementara untuk kiprahnya di Timnas Indonesia, Patrich Wanggai terbilang salah satu nama beken di sektor lini serang Indonesia. Dirinya tercatat pernah memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada 2011 dan menjadi bagian dari Timnas Senior pada 2012.
Bersama Timnas Indonesia U-23, duet Patrich Wanggai dan Titus Bonai menjadi salah satu yang paling berbahaya. Dua pemain ini saling bergantian untuk mencetak gol di setiap pertandingan SEA Games 2011, kecuali di partai final melawan Timnas Malaysia.
ADVERTISEMENT
Meski gagal menjuarai SEA Games 2011, Patrich Wanggai dan kolega telah berjuang sekuat tenaga untuk menampilkan yang terbaik di ajang tersebut.
Bahkan, Patrich Wanggai sukses membukukan 5 gol dalam gelaran tersebut dan berada tepat di bawah pemain Laos, Lamnao Singto yang menjadi topskorer SEA Games 2011 dengan torehan enam gol.
Penulis: Muhammad Sakti Darma A
****