
ADVERTISEMENT
Laga Paris Saint-Germain (PSG ) vs Istanbul Basaksehir di matchday terakhir Liga Champions 2020/21, Rabu (9/12) dini hari WIB, terhenti di menit 16. Laga di Parc des Princes itu gagal tuntas karena ulah rasialisme wasit keempat, Sebastian Coltescu .
ADVERTISEMENT
Korbannya adalah asisten pelatih Basaksehir, Pierre Webo. Coltescu meminta wasit utama, Ovidiu Hategan, agar Webo diganjar dengan kartu merah, tetapi memakai kata-kata rasialisme dalam Bahasa Rumania.
Kata itu adalah "Negru" atau "Hitam" jika diterjemahkan. Ini memicu reaksi keras dari striker Basaksehir, Demba Ba.
"Ketika Anda memanggil pria kulit putih, Anda tidak menyebut warna kulitnya, tetapi ketika Anda ingin memanggil pria kulit hitam, Anda menyebut warna kulitnya, mengapa?" seru Ba.
Profil Sebastian Coltescu, siapa dia sebenarnya?

Menurut Diario AS , Sebastian Coltescu adalah sosok yang cukup kontroversial, bahkan di kompetisi sepak bola Rumania sekalipun. Pada 2007, dia pernah diturunkan oleh FIFA ke level kedua liga di Rumania, lalu kembali ke level teratas pada 2008.
ADVERTISEMENT
Musim ini, dia hanya sekali menjadi wasit utama laga kompetisi Eropa, yakni memimpin laga Petrocub Hincesti vs Backa Topola di kualifikasi Liga Europa. Pada musim-musim sebelumnya, dia tercatat pernah mewasiti laga Atletico Madrid vs Galatasaray di UEFA Youth League.
Bicara soal momen kelam, Coltescu sebelumnya juga pernah mencoreng namanya sendiri. Kejadiannya belum lama bahkan.
Pada 23 November 2020, Coltescu menjadi sorotan atas keputusannya dalam laga Gaz Metan Medias vs Steaua Bucharest di liga utama Rumania. Itu adalah penalti yang diberikannya untuk Steaua di masa injury time yang menyebabkan Gaz Metan kalah 2-3.
"Tidak dapat diterima untuk memberikan penalti seperti itu! Satu poin telah dicuri dari kami," kata pemain Gaz Metan, Ronaldo Deaconu, yang mengomentari keputusan Coltescu kala itu dikutip dari Pro Sport.
ADVERTISEMENT
Kesaksian soal citra buruk Coltescu datang dari Adrian Porumboiu, mantan wasit Rumania sekaligus eks pemain dan direktur FC Vaslui: "Seluruh kariernya dipenuhi dengan momen-momen kelam".
“Dia mungkin punya bakat, tetapi dia mungkin harus memilih profesi lain: Musik atau menari. Dalam menjadi wasit, Anda harus tidak memihak," lanjutnya.
"Setiap orang harus memahami bahwa kesalahan manusia diperbolehkan dalam wasit, tetapi itu tidak terjadi selama bertahun-tahun. Tidak ada pertandingan di mana dia tidak memberikan pengaruh langsung pada hasil," jelas Porumboiu.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .