PS TNI Berpisah dengan Ivan Kolev

22 September 2017 13:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PS TNI pada laga vs Bhayangkara. (Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
PS TNI pada laga vs Bhayangkara. (Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Dalam 10 pekan ke depan, Go-Jek Traveloka Liga 1 akan menyudahi penyelenggaraannya. Sebanyak 18 tim yang tergabung di dalamnya, tengah berjibaku untuk bisa mendapatkan tempat terhormat di ujung musim.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak bagi Ivan Kolev. Cerita mendapatkan tempat terhormat di ujung musim itu tidak berlaku buatnya. Pasalnya, pelatih asal Bulgaria itu telah resmi berpisah dengan PS TNI.
Dari keterangan resmi yang diunggah akun Instagram PS TNI, Kolev mundur dari jabatannya sebagai juru racik taktik. Namun, keputusan Kolev tidak tak mengherankan, mengingat sampai saat ini, PS TNI duduk di posisi ke-15 klasemen sementara dengan koleksi nilai 26.
"Setelah menjalani serangkaian evaluasi dengan jajaran manajemen dan juga presiden klub, sesuai kesepakatan bersama, Kolev resmi melepas jabatannya sebagai pelatih PS TNI," ujar Sekretaris Tim, Yandri, kepada wartawan, Jumat (22/9).
Sejauh ini, PS TNI baru mengoleksi tujuh kemenangan, lima hasil seri, dan 12 kali kalah. Ini, tentu saja, bukan hasil yang diharapkan oleh jajaran manajemen. Bahkan lebih buruknya, sepanjang putaran kedua, tak satu poin pun yang dipersembahkan Kolev untuk PS TNI.
ADVERTISEMENT
Bersama The Army, Kolev hanya mampu memberikan enam kemenangan dan dua hasil seri dengan mengantongi 20 poin. Padahal, Kolev didatangkan pada awal Mei silam untuk mendongkrak performa tim yang kurang menjanjikan kala dibesut oleh pelatih terdahulu, Laurent Hatton.
Pasca-melepas eks-pelatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta tersebut, manajemen PS TNI telah menunjuk Rudy Eka Priyambada. Pelatih muda berusia 34 tahun yang pernah membesut Celebest FC ini didatangkan untuk memperbaiki posisi PS TNI di akhir musim.
"Semoga dengan penyegaran pelatih baru bisa berdampak positif bagi tim. Situasinya tengah tidak menguntungkan karena kami berada di jurang degradasi," kata Yandri.