Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
PSIS Semarang Optimistis Stadion Moch. Soebroto Lolos Verifikasi
3 Januari 2018 20:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Kembali menapaki kaki di kompetisi teratas sepak bola Indonesia, PSIS Semarang harus mulai mencari stadion yang dapat dijadikan homebase. Dari awal 2018 sampai awal 2019, PSIS dipastikan tidak dapat memakai Stadion Jatidiri yang sedang dalam tahap renovasi.
ADVERTISEMENT
Menurut General Manager PSIS, Wahyu Winarto, awalnya ada tiga kota yang akan dipilih "Laskar Mahesa Jenar" untuk menjadi kandang yakni Solo, Jepara, dan Magelang. Dan, pada Selasa (2/1/2018), PSIS akhirnya memilih Magelang untuk menjadi kandang mereka saat berlaga di Liga 1 musim depan.
"Pemilihan stadion di Magelang dengan mempertimbangkan suporter dan juga respon dari pemerintah daerah Magelang. Walikota Magelang sangat menerima sekali (untuk menjadikan Magelang sebagai kandang PSIS) dan supporter dari Magelang pun menyambutnya dengan baik," ujar Wahyu kepada kumparan (kumparan.com) pada Rabu (3/1).
Wahyu menyatakan pemerintah setempat sejatinya telah melakukan renovasi stadion saat PSIS masih berlaga di babak delapan besar. Karena itu, tak perlu waktu lama bagi PSIS untuk menjadikan Stadion Moch. Soebroto sebagai kandang mereka musim depan.
ADVERTISEMENT
"Tidak membutuhkan waktu lama, bahkan kami mendengar saat (PSIS) masuk delapan besar, sudah ada pembenahan Stadion (Moch. Soebroto). Lampu yang tadinya hanya ada dua tiang sekarang menjadi empat dan sudah selesai juga," ucapnya.
Lalu, bagaimana dengan verifikasi kelayakan stadion yang akan dilakukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator nanti?
Wahyu menyampikan optimismenya bahwa Stadion Moch. Soebroto lolos verifikasi sehingga layak untuk menggelar pertandingan Liga 1.
"Saya pikir dari lapangan, fasilitas dan semua yang ada cukup mewadahi. Artinya sudah bagus sekali dari mulai lapangan yang bagus, ruang ganti semua bagus. Untuk itu, kami optimistis dapat menggunakan lapangan Moch. Soebroto," tanggap Wahyu.
Dengan itu, musim depan PSIS memastikan diri menjadikan homebase di luar kotanya. Sedikit merunut, banyak klub yang mengambil langkah serupa dengan PSIS.
ADVERTISEMENT
Hal ini berawal dari verifikasi yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada 2008 yang membuat banyak klub kelimpungan. Beberapa syarat yang harus dipenuhi bukan membuat klub lebih siap dalam menghadapi kompetisi, yang terjadi malah sebaliknya. Terutama pada syarat yang berkenaan dengan infrastruktur.
Sialnya, saat itu, banyak klub yang tidak memiliki stadion dengan kualitas yang mumpuni di kotanya sendiri. Sehingga beberapa klub memutuskan untuk pergi dari kota asalnya. Tercatat dari 2008-2017, ada beberapa klub yang memutuskan untuk meninggalkan kotanya.
Beberapa di antaranya adalah Persiram Raja Ampat yang menjadikan Stadion Maguwoharjo Sleman menjadi kandang pada 2014. Lalu, Persita Tanggerang yang harus pindah ke Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Dan, masih segar dalam ingatan, Persija Jakarta harus kembali menjadi salah satu klub musafir di Liga 1 setelah bermarkas di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, PT LIB menyatakan bahwa akan melakukan verifikasi kelayakan stadion seluruh peserta Liga 1 pada pertengahan Januari nanti. Klub diperbolehkan mengajukan dua nama stadion untuk digunakan musim depan.