PSSI Sambangi Kemenpora, Bahas Soal Persiapan Piala Dunia U-20

29 Oktober 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI saat Pertemuan PSSI dengan Kemenpora terkait Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI saat Pertemuan PSSI dengan Kemenpora terkait Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Selasa (29/10/2019), Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyambangi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pada kesempatan itu Plt Ketua Umum, Iwan Budianto, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen), Ratu Tisha Destria, bersua Menpora, Zainudin Amali.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa pembahasan yang mereka bicarakan. Utamanya, tentu saja ihwal Indonesia yang ditunjuk oleh FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Ditemui sesuai pertemuan, Menpora yang diwakilkan oleh Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan bahwa setelah resmi ditunjuk akan segera melakukan langkah-langkah strategis guna menyukseskan event tersebut.
"Pertama tentu saja menerima laporan dari PSSI, ya. Alhamdulillah FIFA memberikan kepercayaan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 nanti. Pak Menteri terima kasih untuk laporan ini dan alangkah lebih baiknya memang dilaporkan secara resmi ke Menpora," kata Gatot.
"Kedua tadi PSSI mendapat arahan dari Pak Menteri tentang langkah-langkah yang segera dilaporkan. Ini kolaborasi yang bagus antara PSSI dan pemerintah dan perlu diingat tak hanya Kemenpora saja, karena ini gawean bersama bahkan presiden pun berikan perhatian luar biasa," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Gatot Dewa Broto, Sekretaris Kemenpora (kiri), Iwan Budianto, Plt. Ketua Umum PSSI (kedua kiri), Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pada pembahasan ketiga, lanjut Gatot, guna memfasilitasi persiapan menyambut Piala Dunia, pemerintah akan membuat payung hukum yang akan menjadi dasar pengerjaan masing-masing oleh lintas kementerian.
Salah satu contoh, kata Gatot, untuk soal renovasi stadion. Untuk urusan ini, Kemenpora akan berkolaborasi dengan Kementerian PUPR untuk membenahi stadion yang nantinya akan menjadi venue pertandingan.
Kemudian selain Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan tak luput memberikan bantuan. Sebab, dalam mengurus proses bidding Piala Dunia beberapa waktu lalu, Kementerian Keuangan juga turut andil.
"Poinnya adalah pemerintah diminta bantu PSSI. Dan pada Kamis (31/10) mendatang, kami (Kemenpora dan PSSI) sudah diundang oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal, karena Kementerian Keuangan termasuk yang tanda tangan government guarantee ketika itu. Intinya kami harus cepat bergerak. Bayangkan, KepPres (Keputusan Presiden) belum keluar, InPres (Instruksi Presiden) juga belum keluar, tapi kementerian-kementerian mesti cepat bergerak," jelas Gatot.
ADVERTISEMENT
Menpora Zainudin Amali memberi keterangan pers terkait terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di Kemenpora, Jakarta, Kamis (24/10/2019) Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Dari PSSI, Iwan mengatakan pada pertemuan kali ini lebih kepada laporan proses terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia. Iwan tak memungkiri bahwa meyakinkan FIFA bukan urusan mudah.
Pertama, kami di PSSI melaporkan bahwa Indonesia jadi tuan rumah dan kemudian meminta saran terkait apa yang harus kami lakukan," buka Iwan.
"Proses Indonesia jadi tuan rumah melalui beberapa tahap. Saya, pada 2009 lalu, jadi salah satu anggota proses pengajuan tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia 2022. Waktu itu kami berhenti di step ketujuh yang namanya government guarantee. Karena waktu itu pemerintah mungkin berpikir tidak mudah membangun fasilitas dan lain-lainnya."
"Nah, tahun ini step itu ditandatangani oleh Presiden Jokowi beserta beberapa kementerian yang terkait. Ketika kita sudah mencapai, maka kami mendapatkan government guarantee, dan kami dapat mencapai langkah-langkah selanjutnya. Jadi, PSSI berterima kasih kepada presiden, pemerintah, kementerian-kementerian terkait bantuannya karena tanpa goverment guarantee, kami tidak bisa mencapai step selanjutnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Logo Piala Dunia U-20 di Indonesia. Foto: PSSI
Setelah resmi memaparkan laporan, PSSI bersama Kemenpora akan segera mengambil tindakan awal. Persoalan ini dijelaskan oleh Tisha.
"Untuk persiapan selanjutnya, pertengahan November mendatang FIFA akan kembali datang. Guna menyambut mereka PSSI akan bekerja dengan pemerintah, kami akan membentuk tim khusus dalam waktu dekat untuk bisa melaporkan hal-hal yang secara khususnya terkait renovasi infrastruktur dan juga lapangan latihan," kata Tisha.