PT LIB: Manfaat VAR Nyata dan Berhasil

8 Maret 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasit Thoriq M Alkatiri melihat monitor Video Assistant Referee (VAR) saat terjadi pelanggaran pada pertandingan Persis Solo U-20 vs Persita Tangerang U-20 pada final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wasit Thoriq M Alkatiri melihat monitor Video Assistant Referee (VAR) saat terjadi pelanggaran pada pertandingan Persis Solo U-20 vs Persita Tangerang U-20 pada final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Video Assistant Referee sudah diujicobakan di sepak bola Indonesia. VAR digunakan di Final Elite Pro Academy antara Persis vs Persita, Kamis (7/3) sore WIB di Stadion Manahan Solo.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus, buka suara soal penggunaan VAR. Menurutnya, banyak pelajaran yang bisa dipetik dalam uji coba VAR yang dilangsungkan.
“Ada momen yang bisa diambil, kemudian ada pelajaran yang bisa diambil. Yang awalnya dinyatakan penalti, setelah melihat VAR ternyata tidak penalti dan kemudian dianulir. Itu artinya manfaat dari VAR itu nyata dan berhasil,” ucap Ferry kepada wartawan di Manahan Solo.
“Kan kita masih ada 13 kali uji coba, artinya hari ini lancar, besok semakin lancar, semakin biasa, sehingga waktu championship series itu betul-betul menjadi ajang yang bisa dibilang final penerapan VAR,” tambahnya.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus ketika ditemui di Sarinah, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
VAR pertama kali digunakan di Indonesia. Lewis Watterson selaku perwakilan dari Hawk Eye, vendor yang bekerja sama terkait penerapan VAR di Indonesia, menjelaskan bahwa teknologi ini serupa dengan yang digunakan di Premier League.
ADVERTISEMENT
''Sistemnya sama [dengan di Premier League], hanya orang-orang yang menggunakan ini yang berbeda, kameranya juga berbeda, orang-orang di balik teknologi ini dan yang membuat keputusan,'' kata Lewis.