Rahasia Sukses Mohamed Salah: Diet 'Nakal' hingga Latihan Ketat saat Sahur

Pemain Liverpool Mohamed Salah merayakan gol keduanya saat menghadapi Crystal Palace di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Sabtu (18/9). Foto: Peter Powell/REUTERS

Mohamed Salah tidak menjadi jago secara tiba-tiba. Bomber andalan Liverpool itu melakukan segalanya demi menjadi yang terbaik di dunia, termasuk mengatur diet dengan baik dan benar.

Sejak membela Liverpool pada musim 2017/18, Salah tidak pernah mencetak kurang dari 20 gol di lintas ajang. Musim ini saja, winger Mesir itu telah menyarangkan 15 gol dari 14 pertandingan di berbagai kompetisi.

Gocekan mautnya hingga penyelesaian akhirnya adalah momok bagi kiper lawan. Benar, bahwa Salah melatih tekniknya dengan keras untuk bisa unggul dari lawan-lawannya.

Namun selain perkara teknik, Salah juga memperhatikan dietnya dengan baik. Eks pemain AS Roma ini tidak sembarangan memilih makanan.

Pemain Liverpool Mohamed Salah berebut bola dengan pemain Atletico Madrid Mario Hermoso pada pertandingan Grup B Liga Champions di Anfield, Liverpool, Inggris. Foto: Dylan Martinez/REUTERS

Mengutip The Sun, Salah disebut bisa mencapai performa cemerlang berkat diet ketat dan rencana latihan yang disiplin. Biasanya, waktu makan tinggi kalori adalah saat siang hari. Sementara, saat malam hari cenderung rendah kalori.

Menu diet Mohamed Salah (dikutip dari The Sun)

"Ketika saya kembali ke Mesir, saya menelepon teman saya dari bandara untuk membeli kushari untuk kami makan di dalam mobil. Saya menarik hoodie saya ke atas kepala saya, melompat ke dalam mobil dan kemudian saya langsung memakannya," katanya pada suatu waktu.

Pemain Liverpool Mohamed Salah merayakan mencetak gol kelima mereka saat hadapi Manchester United di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (24/10). Foto: Phil Noble/REUTERS

Selain itu, Salah juga dikatakan sering 'nakal' curi-curi makan pizza. Namun kembali lagi, karena hanya sedikit kadar lemak di tubuhnya, dia bisa makan itu lebih sering dibanding pemain lain.

"Gizi sangat penting, itu bagian dari permainan. Ini telah membantu pemulihan saya, memungkinkan saya untuk tidur lebih baik, dan membantu tubuh saya beradaptasi dengan cepat," kata Mohamed Salah kepada CNN International.

"Ahli gizi saya mengatakan bahwa karena saya tidak memiliki lemak di tubuh saya, saya bisa makan apa yang saya inginkan. Saya juga tidak minum [alkohol], jadi tidak apa-apa," lanjutnya.

Ilustrasi Kushari Foto: Shutterstock/AS Food studio

Selain itu, Mohamed Salah juga disiplin berlatih, termasuk olahraga pukul 3 pagi selama bulan Ramadhan. Dia bangun jam 3 pagi pada momen sahur untuk melakukan latihan beban di gym rumahnya.

Kiper Liverpool, Adrian San Miguel, mengatakan bahwa Salah tak pernah libur berlatih. Lebih lanjut, mengutip The Sun, jika tidak berlatih dengan The Reds, dia melakukan sesi tambahan latihan beban, latihan berat badan, plyometrics, yoga, berenang, dan latihan peregangan.

"Biasanya, saya bangun pagi untuk pergi latihan yang dimulai pagi atau sore hari. Lalu saya melakukan pemulihan selama hampir dua jam. Terapi untuk setiap cedera atau pijatan khusus, sehingga Anda mengurangi penderitaan tubuh Anda," kata Salah kepada ON Ent.

“Setelah itu, saya pergi ke gym di sini di klub yang opsional untuk pemain. Setelah latihan, saya melakukan peregangan dan pemulihan lagi. Akhirnya, saya pergi ke kolam renang di klub atau dengan Makka (putrinya) di rumah. Saya selesaikan semua kegiatan ini sekitar jam 7 atau 8 malam," lanjutnya.