Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Ramos soal Kekalahan Madrid dari Sociedad: Kerja Wasit Penuh Skandal
7 Januari 2019 13:52 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB

ADVERTISEMENT
Sergio Ramos berang usai Real Madrid keok 0-2 dari Real Sociedad di pentas La Liga pekan ke-18, Senin (7/1/2019) dini hari WIB. Dari sudut pandang sang kapten, kekalahan Los Blancos di Santiago Bernabeu ini disebabkan kerja wasit dan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) yang tak optimal.
ADVERTISEMENT
Madrid sendiri sudah tertinggal 0-1 saat laga berusia tiga menit via eksekusi penalti Willian Jose. Menariknya, itu menjadi satu-satunya tembakan Sociedad di sepanjang babak pertama. Sebab, Madrid yang berupaya mengejar ketertinggalan, terus menekan dan melepas 11 percobaan dengan dua shots on target.
Tak membuahkan hasil di babak pertama, Madrid tancap gas di paruh kedua. Namun, petaka datang di menit 61 saat Lucas Vazquez diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua. Kartu kuning pertama Vazquez diterima di menit 40 karena pemain berusia 27 tahun itu melepas tekel berbahaya yang mengenai kaki Mikel Oyarzabal.
Namun, Ramos menganggap kartu kuning kedua Vazquez tak seharusnya diberikan karena tekel yang dilepas kepada Mikel Merino tak berbahaya--kendati dilakukan dari belakang. Apalagi, menurut Ramos ada tiga pemain Madrid yang juga melakukan penjagaan kepada Merino.
ADVERTISEMENT
"Sebagai kapten tim, saya selalu berusaha membantu para wasit. Tapi, kerja mereka di laga ini penuh skandal. Dikeluarkannya Vazquez sangat tidak adil. Tidak pernah saya melihat pemain diberi kartu kuning kedua usai melakukan pelanggaran seperti itu, saat berada di tengah lapangan bersama tiga pemain Madrid lainnya," kata Ramos dilansir situs resmi klub.
Ramos makin jengkel dengan wasit lima menit setelah kartu merah Vazquez. Pasalnya, Vinicius Jr. yang melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti, jelas terlihat dijatuhkan oleh kiper Sociedad, Geronimo Rulli. Namun, wasit bergeming, tak menganggap insiden itu sebagai pelanggaran.
Para penggawa El Real jelas melancarkan protes saat berlangsungnya laga, tapi wasit tak mengubah keputusannya. Ramos makin kecewa karena sebagai pengadil yang memiliki kuasa untuk meminta VAR, wasit Jose Luis Munuera Montero justru tak melakukannya.
ADVERTISEMENT
"Wasit punya peran besar di hal semacam ini. Saya selalu membela VAR, tapi penggunaannya mesti ditingkatkan karena apa yang kita lihat di laga ini sangat berbau skandal. Dia (wasit) bisa saja memberi penalti, kemudian melihat tayangan VAR untuk berkonsultasi."
"Setelah melihat insiden itu di ruang ganti, yang kami minta hanyalah keadilan. Ada kalanya kami dihukum karena perbuatan di lapangan dan Komite Wasit juga harusnya melakukan hal yang sama dengan para pengadil. VAR sudah ada, tapi Anda harus rahu cara menggunakannya untuk berkonsultasi," tegas Ramos.

Jelang laga rampung, Madrid kian menderita lantaran Sociedad menceploskan gol kedua di menit 83 lewat Ruben Pardo. Kekalahan tak dapat dihindari yang bikin Madrid terlempar dari empat besar dengan menghuni peringkat lima lewat koleksi 30 poin. Skuat Santiago Solari terpaut 10 angka dari Barcelona di pucuk klasemen.
ADVERTISEMENT
Ramos mafhum, jarak yang makin lebar dengan La Blaugrana membikin kans Madrid semakin kecil. Namun, sosok berusia 32 tahun itu menegaskan kubunya tak akan menyerah sebelum gelar juara La Liga musim ini secara sah diraih tim lain.
"Anda akan melewati periode dalam sepak bola di mana semua berjalan lancar dan sekarang kami tak begitu. Terkadang, mistar gawang menggagalkan atau tak mendapat peluang. Kami tak bisa menyalahkan wasit sepenuhnya untuk hasil ini, meski dia punya peran menentukan dan vital. Kami juga harus melihat diri sendiri."
"Madrid akan terus berupaya, meski ini sulit karena Barcelona tidak terlalu sering terpeleset dan selisih poin semakin melebar. Tapi, kami akan kembali padu untuk berjuang sampai akhir. Madrid tak akan menyerah, meski kami diempaskan tujuh kali," pungkas Ramos.
ADVERTISEMENT