news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Relasi Weston McKennie dan Amerika Serikat: Air Susu Dibalas Air Tuba

13 Oktober 2020 6:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain baru Juventus asal Amerika Serikat, Weston Mckennie. Foto: Dok. Juventus
zoom-in-whitePerbesar
Pemain baru Juventus asal Amerika Serikat, Weston Mckennie. Foto: Dok. Juventus
ADVERTISEMENT
Weston McKennie dalam lingkaran dilema menjadi orang Amerika Serikat. Dia berjibaku mengangkat prestasi timnas tanah kelahirannya, tetapi yang ia dapatkan bukanlah tepuk tangan dan senyuman.
ADVERTISEMENT
Bagi Mckennie, 'Paman Sam' boleh jadi tak menerimanya hanya karena satu alasan: Warna kulit.
"Tahun ini, di awal musim, kami bermain dan para penggemar setelah pertandingan membuat suara monyet ke arah saya. Itu parah," katanya dalam video yang diunggah Adidas ke Twitter.
"Saya pulang ke Dallas dan saya takut mengemudi di malam hari hanya karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika saya menepi. Saya mewakili negara yang bahkan mungkin tidak menerima saya hanya karena warna kulit saya," lanjutnya.
Pemain baru Juventus asal Amerika Serikat Weston Mckennie. Foto: Dok. Juventus
Apa maksudnya "takut mengemudi di malam hari"? Well, boleh jadi ini terkait dengan perilaku rasialis oknum polisi di Amerika Serikat yang 'gemar' menilang orang-orang kulit hitam yang menyetir. Enggak hanya malam sebetulnya, bisa juga saat siang hari.
ADVERTISEMENT
Isu semacam itu sudah sering dibahas beberapa stand-up comedian ternama Amerika Serikat, salah satunya Chris Rock. Itu baru satu kasus dan mungkin ada bahaya lain di jalanan bagi orang kulit hitam di malam hari.
"Ini jelas sedikit memilukan. Ketika saya memakai ban kapten, saya merasa itu adalah tugas dan tanggung jawab: Satu sebagai orang Amerika dan dua sebagai orang Amerika kulit hitam. Saya hanya merasa perlu membawa kesadaran ke luar negeri. Saya mendapat banyak dukungan, tetapi juga kebencian," ujar McKennie.
Gelandang 22 tahun itu juga turut menunjukkan simpatinya untuk kasus George Floyd. Saat mengapteni Schalke 04 musim lalu, McKennie mengenakan ban kapten bertuliskan "Justice for George Floyd".
Weston McKennie kenakan ban lengan bertuliskan "Keadilan untuk George Floyd." Foto: Dok. Schalke 04
Hal lain yang mengganggu Weston McKennie adalah tudingan yang diarahkan kepadanya jika menyuarakan keadilan untuk orang kulit hitam Amerika Serikat. Katanya, pemain sepak bola tak perlu bicara soal politik, tetapi menyuarakan keadilan bukanlah agenda politik.
ADVERTISEMENT
"'Anda seorang pemain sepak bola, Anda tidak boleh membuat pernyataan politik, dan saya hanya berpikir dalam kepala saya: 'Saya sama sekali tidak menganggap ini adalah pernyataan politik'," terangnya.
"Seseorang kehilangan nyawanya, saya tidak akan diam dan cuma menggiring bola. Saya tidak akan mengecilkan pendapat saya hanya karena orang percaya bahwa saya seharusnya [hanya] bermain sepak bola."
"Saya tidak ingin hanya dikenal sebagai pemain sepak bola yang hebat. Saya ingin dikenal sebagai manusia yang hebat, sebagai orang yang hebat, dan itulah yang mulai saya coba dan lakukan; untuk menciptakan warisan saya. Ini versi diri saya yang saya cintai," pungkasnya.
Trivia: Weston McKennie telah 19 kali membela Timnas Amerika Serikat di level senior. Dari situ, si pemain anyar Juventus telah mencetak enam gol.
ADVERTISEMENT
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.