CVR, Liverpool

Rencana Liverpool Gunakan Skema Bantuan Pemerintah Diduga Dibocorkan Klub Lain

9 April 2020 11:47 WIB
comment
33
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan The Kop dan patung Bill Shankly di Anfield. Foto: Yoga Cholandha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan The Kop dan patung Bill Shankly di Anfield. Foto: Yoga Cholandha/kumparan
ADVERTISEMENT
Sabtu (4/4/2020) pekan lalu Liverpool mengumumkan kebijakan yang dalam beberapa hari berikutnya membuat mereka jadi sasaran kritik pedas dari berbagai pihak, termasuk para legenda klub sendiri.
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang dimaksud adalah merumahkan karyawan non-pemain sekaligus menggunakan skema bantuan pemerintah Britania Raya bertajuk 'The Coronavirus Job Retention'.
Dengan skema ini, pemerintah akan membayar 80 persen gaji karyawan—maksimal 2.500 poundsterling per bulan—dan sisanya dibayar oleh klub.
Kebijakan tersebut sudah dipikirkan matang-matang oleh para petinggi klub sebagai bentuk antisipasi terhadap krisis finansial yang sangat mungkin timbul karena ketiadaan kompetisi.
Tanpa kompetisi, pemasukan Liverpool bakal berkurang drastis, baik dari penjualan tiket dan suvenir serta hak siar televisi. Selain itu, Liverpool sendiri telah berkomitmen membayar gaji staf pertandingan Anfield selama April dan, untuk tiap laga yang dibatalkan, Liverpool kehilangan 250 ribu poundsterling.
Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik Liverpool sadar bahwa klub asal Merseyside itu mencatatkan laba hingga 42 juta poundsterling tahun lalu tetapi semua uang itu telah digunakan untuk melakukan investasi demi menyeimbangkan neraca.
ADVERTISEMENT
Kombinasi dari dua situasi tersebut membuat manajemen klub membuat keputusan untuk merumahkan karyawan sekaligus meminta bantuan dari pemerintah. Rencananya, kebijakan tersebut bakal diumumkan pada Senin (6/4) setelah semua karyawan diberi tahu duduk perkaranya.
Akan tetapi, pada Sabtu, Liverpool sudah membuat pengumuman. Menurut laporan The Athletic, Selasa (7/4), Liverpool mengumumkan kebijakannya secara mendadak karena rencana merumahkan karyawan itu telah dibocorkan klub Premier League lain.
Logo Liverpool di pagar Anfield. Foto: AFP/Paul Ellis
Sebelum kebijakan itu dibuat, Liverpool beserta seluruh peserta Premier League mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas langkah-langkah yang akan dilakukan demi menyelamatkan klub. Di situ Liverpool mengungkapkan rencananya dan dari situlah klub Premier League lain itu mendapatkan informasi tentangnya.
Sampai pada titik itu, yang bisa dilakukan Liverpool adalah melakukan damage control. Itulah mengapa, daripada nantinya publik mendapatkan kabar dari sumber lain, Liverpool memutuskan untuk mengumumkannya lebih cepat dari rencana.
ADVERTISEMENT
Hasilnya adalah bencana. Liverpool dihajar kritik dari kanan-kiri. Mereka yang mengkritik berpendapat bahwa skema bantuan pemerintah itu semestinya hanya digunakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah. Well, faktanya padahal tidak demikian karena British Airways pun menggunakan skema bantuan tersebut.
Liverpool akhirnya mengalah. Presiden FSG, Mike Gordon, memutuskan untuk membatalkan rencana menggunakan bantuan pemerintah tadi. Gordon adalah sendiri merupakan pengambil keputusan final di Liverpool, mulai dari soal transfer sampai urusan-urusan personalia seperti ini.
Pada Selasa, perubahan rencana itu, sekaligus permintaan maaf, diumumkan Liverpool lewat CEO klub, Peter Moore.
"Kami benar-benar minta maaf untuk itu. Niat kami adalah memastikan para karyawan mendapat perlindungan terbaik dari redundansi dan hilangnya pendapatan selama periode ini," kata Moore.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kami akan mencari cara alternatif di tengah tak adanya pertandingan sepak bola ini, yang artinya kami tidak akan menerapkan skema bantuan pemerintah," tambahnya.
Liverpool sendiri bukanlah satu-satunya klub yang memutuskan menggunakan dana pemerintah untuk menggaji karyawan non-pemain. Tottenham Hotspur, Newcastle United, Norwich City, dan Bournemouth telah mengambil langkah serupa.
Masih menurut The Athletic, sebenarnya ada klub-klub Premier League lain yang berniat memanfaatkan 'The Coronavirus Job Retention'. Akan tetapi, kritikan pedas untuk Liverpool tadi membuat mereka mengurungkan niat.
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten