Renovasi Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari Diyakini Rampung Tepat Waktu

4 Desember 2020 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/2).  Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/2). Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Sesmenpora Gatot Dewa Broto, meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Ia didampingi Kadispora Surakarta, Joni Hari; dan Askab PSSI Solo, Paulus Haryoto.
ADVERTISEMENT
Gatot menyampaikan apresiasinya. Selain itu, ia juga menunjukkan optimismenya bahwa renovasi bisa rampung tepat waktu demi kesuksesan Piala Dunia U-20 2021.
"Kami sangat puas dan mengapresiasi, dengan pihak Kementerian PUPR bersama dengan kontraktor yang mendapatkan kepercayaan untuk melakukan renovasi di beberapa stadion utama dan stadion pendukung di beberapa kota. Di Kota Solo ini, Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari," ujar Gatot.
Menurut Gatot, pada umumnya, tingkat percepatan renovasi di beberapa kota lainnya memiliki kesamaan. Barulah per 15 September 2020, Inpres dan Keppresnya telah terbit dan ditandatangani presiden.
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
"Dalam Keppres Piala Dunia, penanggung jawab masalah infrastruktur adalah Menteri PUPR. Infrastruktur akan selesai di bulan April 2021. Sejauh ini kami optimistis untuk itu," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Pak Menpora RI juga sudah keliling meninjau awalnya ke Surabaya, ke Solo juga, Bali, Bandung dan sejauh ini kita cukup optimistis," sambungnya.
Pertandingan Piala Dunia U-20 2021 akan dilaksanakan sekitar minggu kedua Mei 2021. Gatot bilang, segalanya sudah diperkirakan berdasarkan pengalaman Asian Games 2021.
"Pengalaman di Asian Games lalu dan di SUGBK biasanya saat penyelesaian sudah dihitung untuk trial atau percobaannya. Jadi ngitungnya gini, misalnya April selesai, kemudian April itu sudah digunakan atau dicoba, entah klub dari sini, entah Persis, atau yang lainnya, karena tidak bisa dinyatakan selesai tanpa adanya percobaan terlebih dahulu," jelas Gatot.
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
"Jadi umpama sudah ada yang pakai dan masih ada kekurangan itu masih dalam masa pemeliharaan. Sama dengan infrastruktur PON di Papua. Venue-nya di sana sudah selesai dan dinyatakan hingga 6 bulan ke depan sebagai masa percobaannya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Joni Hari menyampaikan renovasi di Stadion Sriwedari akan tetap mengedepankan fungsi dan kegunaannya. Fasilitas yang rusak akan diganti dengan yang baru.
"Ruangan-ruangan pendukung ini yang penting fungsinya bukan bentuk fisiknya. Misalnya, toiletnya enggak layak, ya, harus diganti jadi, BJB itu tetap mengedepankan kelestarian, keselamatan, dan fungsinya," katanya.
"Stadion Manahan ini masih kita yang mengolah konsepnya BLUT karena akan lebih fleksibel pengelolaan keuangannya untuk menunjang operasional dan usaha-usaha produktif dan masyarakat tetap bisa akses sesuai standar yang ditetapkan," tambahnya.
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
Sesmenpora Gatot Dewa Broto meninjau Stadion Manahan Solo dan Stadion Sriwedari pada Kamis (3/12) sore. Foto: Humas Kemenpora
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.