Resistensi Newport County dan Kuda-kuda Pep Guardiola

16 Februari 2019 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menjalani jumpa pers di Liga Champions. Foto: Oli Scarff/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menjalani jumpa pers di Liga Champions. Foto: Oli Scarff/AFP
ADVERTISEMENT
"Jikalau kami menang, entah lewat tambahan waktu maupun adu penalti, ini akan menjadi kejutan terbesar dalam sejarah Piala FA," tutur pelatih Newport County, Michael Flynn, jelang pertandingan babak kelima Piala FA menghadapi Manchester City, Sabtu (16/2/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Flynn sedikit berlebihan. Secara teknis, jika Newport menang atas City dan lolos ke perempat final, itu tidak akan jadi kejutan terbesar. Pada 2017 silam Lincoln City berhasil menjadi tim non-liga pertama yang menembus babak perempat final usai menundukkan tim Premier League, Burnley. Namun, biar bagaimana pun, jika Newport bisa mengalahkan City, itu tetap akan jadi kejutan yang sangat besar.
Newport County tentu saja akan butuh segalanya untuk mengalahkan City. Kerja keras, ketahanan mental, sampai keberuntungan bakal mereka perlukan untuk bisa menciptakan kejutan besar tersebut. Apalagi, pada semifinal Piala Liga lalu, City bertemu tim League One, Burton Albion, dan berhasil menang dengan skor agregat 10-0.
Meski demikian, Newport adalah tim yang tak asing dengan keberhasilan menjungkalkan prediksi. Di dekade 1980-an, mereka pernah mengalami bencana bernama kebangkrutan, tetapi kemudian berhasil bangkit.
ADVERTISEMENT
Perayaan pemain-pemain Newport County usai menyingkirkan Midlesbrough di Piala FA. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Pada 1981 mereka berhasil menembus perempat final Piala Winners sebelum ditundukkan tim Jerman Timur, Carl Zeiss Jena. Delapan tahun kemudian Newport County yang dibentuk pada 1912 itu gulung tikar. Newport County kemudian dibangkitkan kembali sebagai klub feniks dan memulai segalanya dari titik terbawah.
Hampir tiga dekade sudah berlalu dan kini Newport kembali bermain di Football League. Jelang pertandingan menghadapi City di Rodney Parade, The Guardian mewawancarai tiga orang penting dalam perjalanan Newport selama 29 tahun terakhir.
Di bagian akhir wawancara, John Relish yang merupakan pelatih pertama Newport usai dibangkitkan kembali membeberkan salah satu cara yang akan ditempuh timnya untuk menahan laju City. "Begini saja gampangnya, aku tidak akan menyuruh perawat stadion untuk mempersiapkan rumput sebaik mungkin," selorohnya.
ADVERTISEMENT
Rodney Parade yang jadi kandang Newport County ini bukan stadion yang cuma dipakai untuk sepak bola. Stadion ini aslinya adalah stadion rugbi yang dimiliki oleh Persatuan Rugbi Wales (WRU). Sebelumnya, kondisi rumput di stadion ini pernah dikeluhkan oleh pelatih Mansfield Town, David Flitcroft. Mansfield merupakan rival Newport di League Two.
Menurut Flitcroft, rumput di Rodney Parade membuat para pemainnya kesulitan bergerak. Stadion tertua kedua di Football League itu sebelumnya juga sudah memakan korban. Keberhasilan Newport menyingkirkan Leicester City dan Middlesbrough dari Piala FA terjadi di stadion berkapasitas 7.850 penonton itu.
Stadion Newport County, Rodney Parade. Foto: Wikimedia Commons
Ini membuat Pep Guardiola sedikit khawatir. Apalagi, musim lalu City disingkirkan oleh Wigan Athletic dan Guardiola menilai para pemain Newport lebih kuat ketimbang para pemainnya. Meski demikian, sosok asal Santpedor itu enggan menjadikan itu semua sebagai alasan.
ADVERTISEMENT
"Semua bisa terjadi dalam satu pertandingan, terutama di laga tandang," kata Guardiola. "Aku sudah menyaksikan beberapa pertandingan terakhir Newport dan mereka sangat hebat di situasi bola mati serta lemparan ke dalam. Apa yang mereka lakukan, mereka lakukan dengan sangat baik. Mereka lebih tinggi dan lebih kuat dan, di beberapa area, justru lebih bagus ketimbang kami. Jadi, kami akan berusaha keras agar tak terpancing permainan mereka."
"Kami harus beradaptasi soal kondisi lapangan. Di Premier League kami juga pernah bermain di lapangan yang bergelombang seperti saat berhadapan dengan Tottenham Hotspur di Wembley dua hari setelah pertandingan NFL dilangsungkan. Kami memang terbiasa bermain di lapangan mulus, tetapi semua pemain 'kan pasti memulai semuanya di lapangan yang jauh dari sempurna."
ADVERTISEMENT
"Mereka sudah terbiasa di situasi seperti ini. Ini merupakan bagian dari sepak bola dan kami takkan mengeluh. Pemain tahu, kok, kalau Piala FA ini sulit. Musim lalu kami bermain bagus melawan Wigan dan setelah satu pemain kami diusir mereka bisa mencetak gol. Sepak bola dengan sistem gugur selalu menantang tetapi kami sudah siap," pungkas Guardiola.