Ritiro dan Pemberontakan Kecil di Napoli

6 November 2019 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Fabian Ruiz di laga melawan SPAL, di mana Napoli gagal menang. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Fabian Ruiz di laga melawan SPAL, di mana Napoli gagal menang. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Italia, mudah sekali untuk mengetahui separah apa kondisi sebuah klub. Jika klub tersebut sampai mengadakan ritiro ketika musim berjalan, bisa dipastikan mereka sedang berada dalam krisis.
ADVERTISEMENT
Ritiro sendiri, konon, pertama kali dilakukan oleh pelatih legendaris Internazionale, Helenio Herrera. Pada dasarnya, ritiro adalah pemusatan latihan yang digelar tertutup supaya para pemain tidak terdistraksi apa pun.
Sebenarnya, ritiro tidak selalu dilakukan di tengah-tengah musim. Justru, biasanya kegiatan ini digelar sebelum kompetisi dimulai. Tujuannya jelas: Untuk memastikan semua orang di tim berada dalam satu frekuensi.
Akan tetapi, kalau sampai ritiro dilangsungkan di tengah-tengah musim, itu artinya ada sesuatu yang salah dengan tim itu. Frekuensi tim terganggu dan hasil yang didapatkan tidak sesuai harapan.
Krisis terjadi di Napoli. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Napoli saat ini sedang berada dalam masa itu. Menyusul kekalahan 1-2 dari Roma akhir pekan lalu, Presiden Aurelio De Laurentiis langsung memerintahkan para pemain dan pelatih menggelar ritiro selama sepekan.
ADVERTISEMENT
"Skuat akan menjalani ritiro sampai Minggu pagi, ketika sebagian pemain akan pergi memperkuat tim nasionalnya masing-masing. Ini bukan hukuman, melainkan kesempatan bagi mereka untuk lebih mengenal satu sama lain," kata De Laurentiis, Senin (4/11), kepada Radio Kiss Kiss.
De Laurentiis boleh saja bilang begitu. Akan tetapi, sulit untuk menghilangkan 'rasa' hukuman dari ritiro ini. Pasalnya, hasil yang didapat Napoli belakangan ini memang mengkhawatirkan.
Sebelum kalah dari Roma, Partenopei sudah gagal menang atas SPAL dan Atalanta. Dua laga itu sendiri berakhir imbang. Akibatnya, Napoli kini tercecer di urutan tujuh klasemen sementara Serie A.
Pemain AS Roma Nicolo Zaniolo berselebrasi usai mencetak gol saat pertandingan AS Roma vs Napoli di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Sabtu (2/11/2019). Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Ritiro sendiri digelar untuk menghadapi dua laga sekaligus: melawan Red Bull Salzburg di Liga Champions dan Genoa di Serie A. Kebetulan, laga melawan Salzburg digelar di Stadio San Paolo sehingga pemain Napoli tak perlu meinggalkan kota.
ADVERTISEMENT
Namun, titah sang presiden ini justru menimbulkan permasalahan baru. Pada konferensi pers jelang laga melawan Salzburg, pelatih Carlo Ancelotti menyatakan ketidaksetujuannya secara terbuka.
Kata Ancelotti, "Kalau kalian tanya kepadaku, aku sendiri tidak setuju. Namun, pelatih hanya bertugas melatih. Ini adalah keputusan yang diambil oleh klub dan kami semua harus melaksanakannya."
Napoli sendiri gagal menang melawan Salzburg. Mereka harus puas bermain imbang 1-1 dan seusai laga situasi semakin memanas. Meskipun Lorenzo Insigne tetap mau diwawancarai di pinggir lapangan, Ancelotti dan Fernando Llorente tiba-tiba menarik diri dari jumpa pers pascalaga.
Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti, di laga menghadapi RB Salzburg. Foto: AFP?Alberto Pizzoli
Inilah yang kemudian membuat spekulasi semakin liar. Apalagi, seusai pertandingan itu para pemain Napoli pulang ke rumah masing-masing dengan mobil pribadi. Mereka memutuskan untuk tidak kembali ke tempat ritiro.
ADVERTISEMENT
Pemberontakan ini, kabarnya, disokong oleh Ancelotti sendiri. Meski demikian, belum ada konfirmasi apa pun dari pihak mana pun. Semua masih sebatas spekulasi.
Apa pun itu, situasi di Napoli ini jelas tidak bisa dibiarkan. Minggu (10/11) dini hari WIB, mereka akan berhadapan dengan Genoa di Serie A dan laga itu, semestinya, bisa dijadikan momentum untuk bangkit karena tim lawan sendiri belum stabil-stabil amat.
Jika kondisi ini tak segera dicari jalan keluarnya, tak menutup kemungkinan Napoli akan terus terpuruk. Apalagi, papan atas Serie A musim ini begitu ketat. Salah langkah sedikit, Napoli bisa betul-betul terjun bebas.