Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Mahrez rupanya cukup gelisah sepanjang pertandingan di Stadion Etihad itu. Winger Aljazair itu mengungkapkan aksi-aksi brutal para pemain PSG terhadap para penggawa Man City.
"Mereka melepas urat saraf dan mulai menendang kami dan setelah kartu merah itu lebih nyaman," kata Mahrez kepada BT Sport, dikutip dari BBC.
Sebagai informasi, wasit Bjorn Kuipers mengusir Angel Di Maria pada menit 69. Pemain Argentina itu diganjar kartu merah karena melakukan perbuatan tak terpuji pada Fernandinho. Ia menekel si pemain Brasil di luar garis throw-in.
Setelahnya, para pemain PSG justru menjadi lebih brutal. Sempat terjadi insiden fisik yang menyebabkan Marco Verratti dan Oleksandr Zinchenko diganjar kartu kuning. Tensi laga tetap panas, emosi masih tinggi hingga bubar.
ADVERTISEMENT
Namun, terlepas dari itu semua, Riyad Mahrez senang bisa memimpin Man City ke final Liga Champions. Ya, rival abadi Manchester United itu meraih tiket final perdana usai kemenangan atas PSG dengan total agregat 4-1 tersebut.
"Anda harus solid dan semua orang harus solid dalam bertahan dan itulah mengapa kami melakukannya. Kami tidak banyak kebobolan dan saya pikir itulah mengapa kami berada di final. Ini bagus," jelas Mahrez.
"Kami memiliki pertandingan lain pada hari Sabtu (8/5). Kami harus memenanginya untuk menjadi juara liga (Premier League) dan kemudian kami akan berkonsentrasi pada final Liga Champions ," tandasnya.
***