Roberto Carlos Beberkan Rahasia 'Tendangan Pisang' Legendaris ke Gawang Prancis

4 Juni 2021 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roberto Carlos Foto:  REUTERS/Michael Dalder
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Carlos Foto: REUTERS/Michael Dalder
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Roberto Carlos membuat seisi dunia terkejut dengan sebuah tendangan bebas paling spektakuler dalam sejarah. Momen itu tercipta kala Brasil melawan Prancis pada 3 Juni 1997 silam.
ADVERTISEMENT
Memang betul Inggris keluar sebagai kampiun di Tournoi de France (kompetisi sebelum Piala Dunia 1998). Namun, 'tendangan pisang' Carlos sepertinya lebih diingat dalam turnamen itu.
Dari jarak 36 meter, mantan bek kiri Real Madrid itu melakukan tendangan bebas yang indah. Bola mengarah ke sisi jauh pagar betis Prancis sebelum menukik tajam dan masuk ke gawang.
Fabien Barthez, mantan kiper Manchester United. Foto: DAMIEN MEYER/AFP
Pada momen bersejarah tersebut, kiper Prancis, Fabian Barthez, bahkan tak bergerak dari tempatnya berdiri. Ia hanya melongo sambil aat kepalanya mengikuti arah gerak bola.
Soal tendangan fantastis itu, Carlos telah membeberkan bagaimana caranya menyepak bola hingga membuat si kulit bundar menukik laiknya bumerang.
"Saya selalu menendang bola mati pada katup (lubang pengisian angin) karena itu bagian tersulit dari bola dan anda akan mendapatkan kekuatan lebih banyak di situ," ungkap Carlos kepada Four Four Two dikutip dari Tribuna.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu menendang bola dari kiri bawah ke kanan atas, yang membuat bola jadi berbelok," sambungnya.
Dalam pertandingan itu sendiri, Carlos mengaku membidik ke salah satu papan iklan yang ada di belakang gawang. Namun, arahnya kemudian berbelok, bahkan ball boy saja sampai pergi dari tempatnya karena takut terkena sepakan.
"Saya akan selalu mengingat papan iklan di belakang gawang. Saya mengincar 'A' di La Poste, tetapi ketika saya melakukan tendangan itu dari jauh, bolanya menuju iklan berbeda," kata Carlos.
"Anak gawang yang berada di situ juga menyingkir dari arah tembakan. Dia seharusnya lebih percaya pada saya," tambahnya.
Empat ilmuwan Prancis yang terdiri dari Gillaume Dupeux, Anne Le goff, David Quere, dan Christophe Clanet, kemudian menyusun kesimpulan soal tendangan ikonik Carlos.
ADVERTISEMENT
"Ini cara kami menerjemahkan gol terkenal dari Roberto Carlos. Gol ini berasal dari jarak sekitar 35 meter, sepadan dengan jarak yang kami duga bisa menimbulkan lintasan [jalur bola] tak terduga," simpul keempatnya dalam New Journal of Physics.
"Dengan mempertimbangkan tembakan tersebut sangat keras, lintasan bola berubah drastis menuju gawang pada kecepatan yang cukup membuat kiper terkejut," sambungnya.
Meskipun ada pendekatan saintifik soal bagaimana tendangan tersebut bisa terjadi, Profesor Luis Fernando dari Universitas Sao Paulo tetap menyebut momen itu sebagai keajaiban.
"Meskipun fisika menjelaskan lintasan bola dengan sempurna, kondisi pada saat itu--seperti kekuatan tendangan, titik tumbukan kaki Carlos pada bola, dan jarak ke gawang--amat jarang terjadi sehingga kita bisa menyebutnya sebuah keajaiban," terang Fernando dikutip dari Sportbible.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, sang algojo tak berpikir panjang bagaimana tendangannya itu bisa terjadi. Tanpa hitung-hitungan dan tak berharap keajaiban, ia hanya menendang bola sekuat tenaga.
"Saya hanya menendangnya dan ternyata itu masuk," pungkas Carlos.