Roma vs Porto: Momentum 'Serigala Ibu Kota' Mengembalikan Semangat

12 Februari 2019 17:56 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Roma merayakan gol Foto: Carlo Hermann / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Roma merayakan gol Foto: Carlo Hermann / AFP
ADVERTISEMENT
Inkonsistensi dan AS Roma sudah seperti dua hal yang sulilt dipisahkan. Contoh terdekat terjadi saat dihancurkan Fiorentina 1-7 pada babak perempat final Coppa Italia, padahal mereka tengah berada di tren apik dengan tak terkalahkan di lima laga (4 menang, sekali imbang) sebelum bersua La Viola.
ADVERTISEMENT
Hasil buruk itu berlanjut saat ditahan imbang 0-0 AC Milan pada pekan ke-22 Serie A. I Giallorossi baru bisa keluar dari tren negatif usai mengalahkan Chievo pada pekan ke-23 liga dengan skor telak 3-0. Namun, langkah Roma melanjutkan hasil impresif itu sudah diadang lawan berat di babak 16 besar Liga Champions.
Edin Dzeko dan kolega dijadwalkan menjamu FC Porto di Stadio Olimpico pada leg pertama, Rabu (13/2/2019) pukul 03:00 dini hari WIB. Porto jelas bukan lawan sembarangan karena saat ini tengah memuncaki klasemen Liga Portugal yang sudah berjalan 21 pekan, sementara Roma tercecer di peringkat lima Serie A.
Meski begitu, pelatih Eusebio Di Francesco melihat laga nanti sebagai momentum buat Roma mengembalikan moral. Selain modal kemenangan di laga teranyar, status sebagai tim kedua Italia yang tersisa di Liga Champions--selain Juventus--disebut Di Francesco menambah motivasi skuatnya.
ADVERTISEMENT
"Perjalanan masih panjang, tapi laga nanti adalah kesempatan penting buat kami untuk menunjukkan penampilan hebat dan mendapatkan kembali semangat. Tinggal ada dua tim Italia di kompetisi ini, jadi kami harus lebih ambisius," kata Di Francesco dilansir Football Italia.
Namun, di tengah optimisme yang menyeruak ini, Di Francesco tidak bisa menurunkan beberapa pemain inti macam Cengiz Uender, Patrik Schick, dan Diego Perotti. Sementara, Robin Olsen dan Kostas Manolas belum bisa dipastikan keterlibatannya di laga nanti.
"Manolas sudah mulai berlatih dengan tim, Olsen masih diragukan sampai latihan terakhir nanti baru bisa dipastikan dan Schick tidak akan masuk skuat karena cedera otot. Uender dan Perotti baru bisa tampil melawan Bologna (setelah melawan Porto)."
ADVERTISEMENT
Beruntung buat Roma dan Di Francesco karena kondisi Daniele De Rossi yang sempat absen selama tiga bulan, berangsur membaik dan siap dimainkan. Di Liga Champions musim ini, statistik pemain berusia 35 tahun itu cukup baik sebagai pemutus serangan di lini tengah dengan rata-rata 2 intersep, 1 tekel sukses, 1,5 sapuan, dan 1,5 kali menang duel udara per laga.
Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, melupakan kekesalannya di pinggir lapangan. Foto: Filippo MONTEFORTE / AFP
Tidak adanya Uender dan Perotti pun bisa ditambal oleh pemain muda, Nicolo Zainolo. Penampilannya sosok berusia 19 tahun itu sedang bagus di 2019 dengan menorehkan 2 assist dan 2 gol dari enam pertandingan.
"Soal Steven Nzonzi saya belum tahu apakah dia akan bermain bersama De Rossi atau di bangku cadangan. Saya mempertimbangkan mereka bermain bersama, De Rossi sudah berlatih dengan tim dan jika ada respons positif, dia bisa bermain. Zainolo bisa bermain di tengah atau sayap," jelas eks pelatih Sassulo itu.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, Porto pun tak bisa diperkuat beberapa pemain penting di lini serang yakni Moussa Marega yang mengoleksi 7 gol dan Jesus Manuel Corona yang mengantongi 5 assist di Liga Portugal. Kendat begitu, Di Francesco tetap mewaspadai sosok macam Tiquinho Soares sebagai topsoker Porto di liga dengan 9 gol dan Otavio yang juga mengoleksi 5 assist.
"Meski Porto tidak diperkuat beberapa pemain penting seperti Marega dan Corona, mereka punya pengganti yang sama bagusnya. Di luar individu, Porto adalah tim yang harus dilakukan dan memiliki pertahanan yang bagus. Pokoknya, laga nanti akan menjadi duel yang penting," kata Di Francesco.