Roman Abramovich Dilaporkan Bukan Diracun, tetapi Terkena Ledakan Gas Air Mata

1 April 2022 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Roman Abramovich ternyata tidak diracuni senjata kimia. Kabar terkini menyebut pria asal Rusia itu terkena efek dari ledakan gas air mata.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Abramovich dikabarkan keracunan senjata kimia. Insiden tersebut terjadi pada 3 Maret lalu, kala pria 55 tahun itu menjadi negosiator perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
"Tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai Ukraina dan Rusia pada 3-4 Maret 2022 di Kyiv mengalami gejala terkait keracunan dengan senjata kimia," tulis laporan Bellingcat, dikutip dari Sky Sports, Senin (28/3).
Abramovich dan kedua delegasi lainnya dilaporkan kehilangan penglihatan dalam beberapa jam. Mereka kemudian diterbangkan ke Ankara, Turki, untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Beberapa waktu setelah itu, tertera kabar bahwa racun yang digunakan untuk melukai para negosiator pernah digunakan dalam Perang Dunia 1. Hal itu disampaikan oleh Jurnalis Bulgaria, Christo Grozev, dan dimuat di surat kabar Wall Street Journal.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut langsung ditepis oleh pemerintah Rusia. Pihak Kremlin menyebutkan bahwa segala bentuk desas-desus tentang insiden itu yang dikaitkan dengan Perang Dunia di masa lampau hanya sebuah teori konspirasi.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbicara dengan Roman Abramovich, gubernur wilayah Chukotka, miliarder dan pemilik Chelsea Football Club selama pertemuan mereka di Moskow, 27 Mei 2005. Foto: Vladimir Rodionov / Itar-Tass / AFP
Insiden keracunan itu pun kini mulai menemui titik terang usai media asal Turki, Haberturk dan CNNTurk, merilis laporan pada Kamis (31/3) kemarin.
Mereka mengutarakan bahwa Abramovich dan rekan negosiator lainnya itu hanya terkena ledakan gas air mata, sesaat setelah meninggalkan pertemuan.
Kabar tersebut pun mulai menyebar usai agensi media internasional asal Spanyol, EFE, ikut mempublikasikannya.
"Abramovich tidak diracun. Ia hanya terkena tabung gas air mata yang meledak usai pertemuan digelar," tulis El Confidencial, dikutip dari Daily Star, Jumat (1/4).
ADVERTISEMENT
Namun, kabar tersebut tidak menuliskan secara rinci perihal sumber informasinya dari siapa. Kepastian akan terungkapnya dalang insiden yang menimpa eks bos Chelsea itu masih rancu.
"Surat kabar Haberturk dan CNNTurk bersikeras bahwa luka bakar di kulit maupun gangguan penglihatan itu akibat dari ledakan gas air mata. Namun, media-media tersebut tidak memaparkan mendapat sumber informasi dari mana."
"Belum diketahui pasti apakah ledakan gas air mata itu terjadi secara tidak disengaja atau malah dengan maksud menyabotase negosiasi yang terjadi," tutup laporan tersebut.
Penulis: Hamas Nurhan R T