Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ruben Amorim Kerap Pakai Formasi 3-4-3, Akankah Cocok di Man United?
30 Oktober 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bersama Sporting CP, Amorim terbiasa menggunakan formasi 3-4-3. Tim yang dilatihnya juga berbasis penguasaan bola dan cair di setiap lininya.
Ketika melakukan build-up, Amorim meminta untuk satu bek maju ke tengah. Bek tersebut akan diapit dua pivot untuk memberikan opsi kepada bek yang menguasai bola.
Lalu, dua penyerang sayap juga akan turun untuk menambah jumlah di tengah. Mereka akan jadi opsi umpan pada fase berikutnya dari serangan tim asuhan Amorim. Pelatih asal Portugal itu memang gemar melakukan overload di tengah.
Yang menarik ada di posisi wing back. Pemain yang ditugaskan di posisi itu diminta untuk tetap menjaga kelebaran dan mengisi pos yang ditinggal penyerang sayap.
Lalu, bagaimana ketika tidak menguasai bola? Tim yang dilatih Amorim akan banyak melakukan pressing di pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Biasanya, dari formasi 3-4-3, akan berubah bentuk menjadi 5-2-3. Tiga penyerang depan akan memberikan tekanan ke pemain lawan yang menguasai bola.
Dua gelandang di belakangnya akan bergerak bebas mengincar build-up lawan terutama jika ke sisi tepi.
Lima bek di belakang akan berada di belakang dan berdiri di garis tinggi. Jarak antar-lini juga akan rapat guna tak memberikan kebebasan untuk pemain tengah lawan.
Lalu, akankah pola tersebut bekerja dengan baik di MU?
Secara materi pemain, MU punya kualitas yang mumpuni. Sisi tepi bisa diisi oleh Diogo Dalot dan Luke Shaw.
MU juga punya dua gelandang pekerja seperti Mason Mount dan Manuel Ugarte di tengah. Jika Amorim butuh gelandang yang apik mengontrol permainan, Christian Eriksen bisa dimainkan. Kebetulan, Ugarte pernah bekerja sama dengan Amorim di Sporting CP.
ADVERTISEMENT
Pos lini depan, MU juga tak sedikit kualitasnya. Alejandro Garnacho, Amad Dialo, hingga Marcus Rashford bisa mengisi striker sayap. Ada juga Bruno Fernandes yang bisa drop deep ketika dimainkan di sisi tepi.
Kemudian, Rasmus Hojlund hingga Joshua Zirkzee punya mobilitas mengisi posisi striker tengah. Kemampuan keduanya untuk turun ke belakang menjemput bola bakal menjadi variasi taktik yang apik untuk Amorim.