Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![CVR, Ryan Giggs](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1280/v1586936225/pe1o6wxl7xiawmpx07c8.jpg)
![Ryan Giggs membela Man United selama 24 tahun. Foto: AFP/Paul Barker](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1586936225/pe1o6wxl7xiawmpx07c8.jpg)
ADVERTISEMENT
Sepanjang kariernya sebagai pemain dan pelatih, Ryan Giggs pernah bekerja di bawah bimbingan dua sosok besar: Sir Alex Ferguson dan Louis van Gaal . Keduanya memberi pengaruh kepada Giggs dalam kapasitas yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemain, Giggs hanya pernah memperkuat satu klub, yakni Manchester United . Dua puluh empat tahun kariernya sebagai pemain profesional ia habiskan untuk 'Iblis Merah'. Sepanjang masa itu, mayoritas ia abdikan untuk Sir Alex.
Bersama United-nya Sir Alex, Giggs memenangi 13 trofi Premier League, 2 trofi Liga Champions, plus sejumlah silverware lainnya seperti Piala FA, Piala Liga Inggris, Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, serta Piala Interkontinental.
Jadi, tidak mengherankan kalau Giggs mengakui bahwa Sir Alex punya pengaruh besar dalam kariernya. Namun, bicara pengaruh dalam dunia kepelatihan, Giggs justru menyebut Van Gaal.
Pria yang kini menjadi pelatih Tim Nasional Wales itu pernah dua musim menjadi asisten pelatih United ketika Van Gaal menjabat sebagai pelatih kepala. Dari situ, Giggs belajar banyak.
ADVERTISEMENT
"Itulah mengapa saya selalu mengingat Louis atas karier kepelatihan saya. Soalnya, saya selalu menghadiri meeting selama dua tahun bersamanya, mengambil tanggung jawab itu, dan saya selalu bicara baik soal dia karena itu adalah kesempatan pertama saya menjadi pelatih," ujar Giggs di Manchester United Podcast.
"Sementara ketika masih menjadi pemain, saya tidak tahu seperti apa persiapan (yang dilakukan seorang pelatih). Saya tidak tahu apa yang seorang manajer lihat di video. Para pemain cuma melihat tujuh atau delapan menit video dari tim lawan, tetapi para staf pelatih melihatnya selama berjam-jam. Jadi, itu betul-betul berbeda, meskipun saya bekerja di bawah seorang manajer begitu lama."
"Dari Sir Alex, saya belajar man-management dan berbagai hal lainnya. Sementara dari Louis, saya jelas melihat langsung bagaimana sebuah sistem yang berbeda bekerja, mengapa kami memainkan sistem tersebut, dan mengapa kami melakukan ini dan itu. Sungguh pengalaman yang menyenangkan," kata Giggs.
ADVERTISEMENT
Van Gaal, meskipun banyak menuai kritik selama masa jabatannya di United, sesungguhnya adalah pelatih yang cukup dihormati. CV-nya lumayan mentereng. Ia pernah membawa Ajax menjuarai Eredivisie dan Liga Champions, plus menjuarai liga dan kompetisi domestik bersama Barcelona, AZ Alkmaar, Bayern Muenchen, dan United sendiri.
Ya, sekalipun taktiknya dianggap membosankan dan kepemimpinannya lebih mirip seorang diktator ketimbang pelatih, Van Gaal masih sempat memberikan satu trofi Piala FA untuk United. Namun, setelah memberikan trofi itu, Van Gaal didepak dan posisinya digantikan oleh Jose Mourinho.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .
ADVERTISEMENT