Saat Arsenal, Juara Liga Inggris dan Piala FA, Mangkir dari Community Shield '71

7 Agustus 1971. Di Filbert Street, Leicester, laga Community Shield digelar. Yang bertanding? Liverpool versus Leicester City. Apakah mereka adalah pemenang Liga Inggris dan Piala FA waktu itu? Bukan. Lalu, kok bisa?

Pada 1971, Leicester City berjaya di Community Shield. Waktu itu, laga pembuka musim kompetisi sepak bola Inggris yang mempertemukan juara Liga Inggris dan juara Piala FA itu, masih bernama Charity Shield (tapi akan tetap disebut Community Shield dalam tulisan ini biar mudah dan konsisten saja).

Yang jadi lawan Leicester kala itu adalah Liverpool. Pada laga di hadapan 25.104 penonton itu, Leicester mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 1-0. Gol dari Steve Whitworth di menit 15 cukup untuk memberikan Leicester gelar Community Shield pertama dan satu-satunya hingga saat ini.

Namun, bagaimana bisa laga Community Shield saat itu mempertemukan Leicester City dan Liverpool? Musim sebelumnya, Liverpool cuma jadi runner-up di Piala FA. Sementara itu, Leicester malah 'cuma' juara Divisi Championship (Divisi II) Liga Inggris.

Mimpi itu, dari mana datangnya?

Arsenal merayakan Piala FA dan double winner-nya, 8 Mei 1971. Dok. Arsenal.com

Arsenal, The Runaway Champion

Sebabnya adalah Arsenal. The mighty Arsenal. Pada ujung musim 1970/1971, Arsenal menyabet status double winner, menjadi pemenang Liga Inggris dan juga Piala FA dalam musim yang sama.

Arsenal menjuarai Liga Inggris 1970/1971 dengan raihan 65 poin dari 42 pertandingan. Ingat, waktu itu kemenangan hanya diberi dua poin, sementara Liga Inggris terdiri dari 22 kontestan. Arsenal unggul satu poin saja dari Leeds United, yang berada di peringkat kedua Liga Inggris saat itu.

Sementara, di Piala FA, Arsenal juga berhasil menjadi juara usai mengalahkan Liverpool dengan skor 1-2 di Wembley Stadium. Liverpool sempat unggul lebih dulu lewat Stephen Heighway di menit 92', tapi Arsenal berbalik unggul dan menang lewat gol Edward Kelly (101') dan Charles Frederick George (111').

Karena double winner tadi, Arsenal sebetulnya berhak atas dua tiket berlaga di Community Shield di awal musim selanjutnya. Misal kasus tersebut terjadi di dekade ini, yang terjadi adalah juara Liga Inggris akan berlaga melawan runner-up Liga Inggris.

Kasus ini pernah terjadi pada 2019, saat double winner Manchester City bertanding melawan Liverpool (runner-up liga). Hal ini terjadi pula di 2009, saat Chelsea-nya Carlo Ancelotti melawan Manchester United yang merupakan runnerup di Liga Inggris.

Namun, alih-alih melawan Leeds United yang menjadi runner-up di Liga Inggris, Arsenal malah sama sekali tak tampil dalam ajang Community Shield tadi.

Arsenal yang waktu itu begitu perkasa--agak berbeda dengan Arsenal saat ini--malah memilih melakukan tur pertandingan persahabatan di Eropa. Mereka malah bertanding home dan away melawan Benfica. Dan, pada hari Community Shield digelar, Arsenal bertanding melawan Feyenoord di Rotterdam.

Ceritanya, seperti ditulis Nick Miller di The Guardian, Arsenal sempat menjadwalkan pertandingan persahabatan melawan Benfica di tengah-tengah musim sebelum mereka menjadi double winner waktu itu.

Namun, ada 'kekuatan politis' yang waktu itu memaksa Arsenal membatalkan pertandingan persahabatan di Portugal itu. 'Kekuatan politis' itu ingin pemain-pemain mereka bisa bermain di laga internasional yang digelar di Inggris.

"Itu meninggalkan rasa tak enak di mulut," ujar Bob Wall, sekertaris klub Arsenal waktu itu.

Cara membersihkannya adalah dengan mangkir dari Community Shield dan menjalani pertandingan persahabatan lain di Portugal dan Belanda pada Agustus 1971.

Pemain Leicester City musim 1971/1972 berpose dengan Trofi Charity Shield dan trofi Divisi II.

Terserah FA Punya Mau

Lalu, kenapa Leicester yang berlaga menggantikan Arsenal? Oke, Liverpool runner-up Piala FA. Namun, kenapa bukan Leeds yang ketika itu menyandang status sebagai runner-up Liga Inggris? Kenapa malah Leicester yang menjadi juara Divisi II?

Jawabannya, pada akhirnya, adalah karena suka-suka FA mau memilih tim mana pun untuk menjadi kontestan di Community Shield.

Dalam aturan FA, tertulis bahwa "...Community Shield adalah gelaran undangan sehingga FA bisa saja memilih tim mana pun untuk berlaga di pertandingan itu."

Leeds, di ujung musim 1970/1971, menghabiskan musim panas untuk bersitegang dengan FA. Mereka protes atas hukuman tak boleh bermain laga tandang di Elland Road, markas Leeds, karena ribut di lapangan saat melawan West Bromwich Albion di musim sebelumnya.

Akar masalahnya waktu itu adalah gol Jeff Astle, pemain West Brom, yang mencetak gol meski terlihat offside beberapa meter. Don Revie, pemain legendaris Leeds, mendamprat wasit, sementara fans Leeds yang tak terima menyerbu lapangan.

Intinya, FA sedang tak senang dengan Leeds. Maka dipilihlah Leicester. Tak ada alasan khusus memilih Leicester, selain karena 'mereka juga lumayan' dan 'bisa main di jadwal tersebut'.

Pilihan nyeleneh FA itu juga pernah terjadi pada 1961. Saat itu, Tottenham Hotspur menjadi tim pertama di abad 20 yang menjadi double winner. Alih-alih ditandingkan dengan runner up, Spurs malah melawan Football Association XI, 11 pemain pilihan FA.

Community Shield musim ini juga kemungkinan mengalami hal serupa. Liverpool yang juara Liga Inggris, belum tentu akan menghadapi juara Piala FA. Sebab, kontestan yang tersisa di semifinal Piala FA, masih berlaga di kompetisi Eropa, kecuali Arsenal.

Jika mereka--Manchester United, Chelsea, dan Manchester City-- juara Piala FA dan masuk final kompetisi Eropa, maka jadwal akan bentrok dan bisa saja Leeds United yang mungkin juara Divisi Championship akan melawan Liverpool di Community Shield musim depan.

Catatan: Charity Shield berubah menjadi Community Shield pada 2002, saat Charity Commission Inggris menemukan fakta bahwa FA tak melakukan kewajibannya menyumbangkan hasil charity dari penjualan tiket ke badan amal yang telah ditunjuk.

Sebelum Charity Shield, 1898-1907, namanya adalah Sheriff of London Charity Shield.

*** Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.