Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pertandingan Liga Champions menghadapi Bayer Leverkusen, Kamis (12/12/2019) dini hari WIB, bukan cuma panggung untuk Paulo Dybala, Cristiano Ronaldo, atau Gonzalo Higuain. Di laga itu, ada satu pemain Juventus lain yang menonjol: Merih Demiral .
ADVERTISEMENT
Semenjak bergabung dengan Juventus dari Sassuolo, Demiral jarang sekali mendapat kesempatan. Dia memang sempat tampil di partai persahabatan kontra Triestina, tetapi harus menanti sampai pekan ketiga September untuk melakoni debut kompetitif.
Memang bukan urusan gampang bagi Demiral untuk menembus tim inti Bianconeri. Klub yang berbasis di Torino itu sudah memiliki Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Daniele Rugani, tetapi mereka masih mendatangkan Matthijs de Ligt dari Ajax.
Mulanya, pelatih Maurizio Sarri memilih Chiellini dan Bonucci sebagai duet lini belakang. Menyusul cedera berat yang menimpa Chiellini, Sarri menunjuk De Ligt—yang dibeli dengan harga selangit—jadi tandem Bonucci.
Nah, dari situ hierarki lini belakang Juventus jadi terlihat. Chiellini adalah bek nomor satu, Bonucci nomor dua, De Ligt nomor tiga, Rugani nomor empat, dan Demiral jadi pilihan terakhir.
ADVERTISEMENT
Celaka bagi Demiral, pada debut kompetitifnya menghadapi Verona, dia melakukan sebuah kesalahan yang membuat lawan mendapat penalti dan mencetak gol. Kesalahan itu tampaknya membuat Sarri makin tak yakin akan kemampuan penggawa Timnas Turki tersebut.
Untungnya, kesempatan masih ada. Di laga melawan Leverkusen yang tak lagi menentukan—karena Juventus sudah lolos ke fase gugur sebagai juara grup, Demiral dimainkan. Dia bertandem dengan Rugani.
Kali ini, Demiral tak lagi mengecewakan. Bermain di BayArena, kandang Leverkusen, dia mampu menunjukkan kemampuan yang selama ini cuma bisa dia tampilkan di pertandingan antarnegara.
Demiral tampil begitu solid dengan karakter bermain yang sangat mirip Chiellini. Tercatat, dia membukukan 5 sapuan, 2 blok, 1 intersep, 2 tekel, 1 kemenangan duel udara, 1 dribel sukses, serta 56 umpan dengan akurasi 82%.
Berkat kontribusi Demiral ini Juventus bisa mengakhiri laga tanpa kebobolan. Padahal, gawang 'Si Nyonya Tua' dikawal oleh kiper kedua, Gigi Buffon, yang kemasukan dua gol pada laga kontra Sassuolo dua pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, apakah ini sudah jadi bukti yang cukup buat Sarri? Akankah pelatih 60 tahun itu memberi Demiral kesempatan lebih banyak, atau akankah Juventus pada akhirnya memilih untuk melepasnya?
Perlu diketahui, ada banyak klub yang jadi peminat Demiral, termasuk dua klub Premier League, Manchester United dan Arsenal. Dari Italia, kabarnya Milan juga meminati pemain bertinggi 192 cm tersebut.
Nah, beberapa waktu lalu Sarri pernah menyebut bahwa Bonucci—yang saat ini menjabat sebagai kapten interim—butuh waktu beristirahat. Sejak Chiellini mulai absen, Bonucci memang hampir selalu dimainkan di lini belakang.
Jika pertandingan melawan Leverkusen, Kamis (12/12/2019) dini hari WIB, itu adalah ajang audisi, semestinya Demiral layak dinyatakan lolos. Bonucci bisa lebih sering dirotasi dan Demiral bisa lebih kerap berlaga. Namun, tentunya, semua itu bakal tergantung pada kebijakan Mister Sarri sendiri.
ADVERTISEMENT