Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Penyerang anyar Inter Milan, Alexis Sanchez, membeberkan kunci sukses mengalahkan Barcelona jelang pertemuan kedua tim, Kamis (3/10/2019) dini hari WIB, di laga Grup F Liga Champions Kata Sanchez, Inter tak boleh membuang-buang peluang.
ADVERTISEMENT
Saran Sanchez sudah semestinya didengarkan oleh Inter. Pasalnya, penyerang asal Cile merupakan eks penggawa Barcelona. Ya, Sanchez pernah memperkuat Barcelona pada 2011 sampai 2014 lalu.
Memang, sudah lima tahun berselang sejak Sanchez terakhir kali berada di Barcelona. Meskipun begitu, ia jelas paham kemampuan eks timnya itu.
Selain itu, Sanchez juga mendasari sarannya itu dengan pengalamannya kala bertarung dengan Barcelona bersama Manchester United di Liga Champions 2018/19. Dalam laga dua leg, United ditekuk dengan skor agregat 0-4.
“Di Camp Nou, Barcelona sangat kuat. Mereka sangat percaya diri ketika bermain di sana. Apabila memiliki satu atau dua peluang, kami tak boleh menyia-nyiakan itu,” kata Sanchez, dilansir situs resmi UEFA.
ADVERTISEMENT
“Ketika saya bermain bersama United di sana, kami membuang tiga atau empat kesempatan emas. Mereka lalu mendapatkan kesempatan, dan tahu-tahu kami sudah tertinggal 0-3. Kalau Anda ingin mengalahkan Barcelona, Anda mesti memanfaatkan semua kesempatan yang didapat,” tambahnya.
Sebagai pemain Inter, Sanchez tentu ingin timnya menang atas Barcelona. Nilai kemenangan itu semakin tinggi, mengingat I Nerazzurri gagal merengkuh kemenangan di laga perdana fase grup Liga Champions. Menghadapi Slavia Praha, yang bisa dibilang klub terlemah di Grup F, Inter ditahan imbang 1-1.
Kendati begitu, Sanchez tampaknya tak memiliki dendam yang memotivasinya secara khusus untuk mengalahkan Barcelona . Malah, Sanchez merasa bersyukur pernah bermain untuk klub asal Catalunya tersebut.
“Ketika saya tiba di Barcelona, orang-orang bilang bahwa tim Barcelona saat itu adalah yang terbaik sepanjang sejarah. Ada Pep Guardiola, Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta. Ada juga Carles Puyol, yang merupakan kapten terbaik sepanjang karier saya," kenang Sanchez.
ADVERTISEMENT
“Berada di sana sangat menyenangkan. Saya belajar sepak bola yang berbeda, dengan penguasaan bola. Saya juga belajar tentang pengembangan diri sendiri. Saya bermain bersama pemain-pemain hebat yang pernah memenangi Piala Dunia, tetapi tak pernah berhenti mengembangkan fisik dan kemampuan setiap hari," lanjutnya.
Kendati bermain bagi tim Barcelona terbaik sepanjang masa, Sanchez tak berhasil memenangi Liga Champions bersama Messi dkk. dalam tiga tahun masa baktinya itu. Seusai pindah pun Sanchez selalu gagal mengangkat 'Si Kuping Besar'.
Hasrat Sanchez untuk memenangi Liga Champions pun hingga kini masih sangat besar. Oleh karenanya, eks penggawa Arsenal itu berharap Inter bisa mewujudkan impiannya tersebut.
“Semua pesepak bola ingin memenangi Liga Champions. Anda berpartisipasi dalam satu kompetisi untuk menang, bukan hanya sekadar ikut,” tegas Sanchez.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini