Sassuolo vs Juventus: Skema Bola Mati Bianconeri Memang Sakti

16 Juli 2020 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Juventus berselebrasi usai mencetak gol pada pertandingan Serie A US Sassuolo vs Juventus di Stadion Mapei. Foto: Jennifer Lorenzini/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Juventus berselebrasi usai mencetak gol pada pertandingan Serie A US Sassuolo vs Juventus di Stadion Mapei. Foto: Jennifer Lorenzini/REUTERS
ADVERTISEMENT
Laga Sassuolo vs Juventus, Kamis (16/7) dini hari WIB, berakhir dengan skor 3-3. Bahkan, Bianconeri nyaris kalah dari tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Sempat unggul 2-0 via gol Danilo (5') dan Gonzalo Higuain (12'), armada Maurizio Sarri lalu seperti hilang konsenstrasi.
Filip Djuricic (29'), Domenico Berardi (51'), dan Francesco Caputo (54') mencatatkan nama mereka di papan skor untuk membuat Neroverdi berbalik unggul 3-2. Namun akhirnya, gol Alex Sandro pada menit 64 memaksa skor kembali imbang, 3-3.
Pelatih Sassuolo, Roberto De Zerbi, menyesalkan hasil ini. Menurutnya, harusnya, mereka bisa menang.
Selebrasi pemain Sassuolo ketika mencetak gol pada laga melawan Juventus. Foto: Jennifer Lorenzini/Reuters
"Satu-satunya penyesalan adalah pada 15 menit awal, karena kami mungkin merasakan tekanan terlalu kuat, dengan terlalu banyak menghormati Juve dan terlalu tegang," katanya kepada Sky Sport Italia, dilansir Football Italia.
"Saya juga jengkel dengan tiga kebobolan kami, karena kami mengubah pendekatan kami dan kami sangat kesulitan. Mengenai gol Danilo, kami tahu mereka akan melakukan itu secara rutin dan kebobolan, toh, itu tidak bisa diterima," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Skema bola mati jadi andalan Juventus

Jadi, De Zerbi sudah tahu, nih, Juventus pasti amat mengandalkan skema bola mati. Gol pertama yang dicetak Danilo dan ketiga yang dicetak Sandro berawal dari skema bola mati, tepatnya sepak pojok.
Jika melihat data Understat, Juventus memang tampak jago dalam situasi tersebut. Tercatat, sembilan dari 70 gol mereka di Serie A 2019/20, hingga pekan ke-33, adalah dengan memanfaatkan sepak pojok.
De Zerbi mengaku sudah mempersiapkan timnya untuk meredam peluang Juventus dari skema bola mati. Namun, tetap saja, mereka kebobolan gara-gara momentum tersebut.
"Kami menyiapkan segalanya ihwal skema permainan mereka kemarin, kami tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi perlu sedikit lebih bertekad untuk mengejar bola. Jika tidak, kami akan terus kebobolan dengan cara seperti ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Well, butuh lebih dari sekadar keberuntungan untuk mengalahkan Juventus, terutama mematikan skema bola mati mereka. Omong-omong, fakta ini bisa jadi bocoran bagi calon lawan mereka di Liga Champions, lho. Hati-hati.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.