Segudang Keluhan soal Kelayakan Stadion Marora, Serui

2 April 2018 16:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas stadion di Liga 1. (Foto: Twitter @olahragaclub dan @MhatraMan)
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas stadion di Liga 1. (Foto: Twitter @olahragaclub dan @MhatraMan)
ADVERTISEMENT
Perjalanan panjang nan melelahkan sudah pasti bakal ditempuh peserta Go-Jek Liga 1 ketika menuju Serui. Tak terkecuali yang dirasakan oleh PSM Makassar.
ADVERTISEMENT
Beruntung, 'Pasukan Ramang' berhasil membawa pulang tiga angka dari lawatannya ke markas Perseru Serui pada Sabtu (31/3/2018) lalu. Akan tetapi, bagi pelatih PSM, Robert Rene Alberts, tren positif yang diperoleh anak asuhnya malah tak menjadi perhatian. Pasalnya, ada sisi teknis lain yang menurutnya lebih penting untuk disoroti.
Hal itu tak lain adalah kondisi stadion Marora yang dinilainya jauh dari kata layak. Lapangan bergelombang, rumput yang tak lagi hijau sampai kursi di bench yang terlepas dari bautnya.
Tak ayal, segala kondisi itu menjadi keluhan tim tamu. Sekretaris PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina, mengatakan sebelum kedua kesebelasan berlaga, informasi yang diterima PSM bahwa Perseru tetap berkandang di Marora bahkan sangat mepet dengan waktu keberangkatan. Padahal, tiket pesawat menuju Serui dan hotel yang tersedia sangat terbatas mengingat adanya liburan panjang.
ADVERTISEMENT
"Perencanaan tim akhirnya banyak yang meleset, tetapi kami tetap berangkat. Biaya keberangkatan kali ini juga hampir dua kali lipat dari musim lalu karena tiket pesawat sangat mahal di long weekend," kata Widya kepada kumparan (kumparan.com) pada Senin (2/4/2018).
"Anda mungkin bisa juga lihat komentar coach Alberts di video yang diunggah beliau diakun Instagram pribadinya mengenai betapa sulitnya berangkat dini hari ke Serui. Siklus istirahat pemain pastinya ikut terganggu," ucapnya.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi sejatinya telah mewanti-wanti terhadap manajemen Perseru agar segera merenovasi stadion berkapasitas 10.000 tempat duduk tersebut jelang musim kompetisi bergulir. Sebab, keluhan tak datang dari PSM saja, beberapa klub peserta lainnya juga mengutarakan hal senada terkait kondisi lapangan.
ADVERTISEMENT
COO PT LIB, Tigorshalom Boboy, dalam keterangan resminya baru-baru ini menyebut bahwa jika Perseru tak mampu membenahi stadion maka operator kompetisi akan mencarikan jalan keluar yakni dengan memindahkan markas mereka.
"Mengenai verifikasi stadion kami tidak tahu apa saja yang menjadi catatan PT LIB ke Perseru. Tetapi, dari segi lapangan untuk digunakan oleh tim Liga 1, lapangan di Marora masih tidak layak."
"Banyak batu di dalam lapangan dan imbasnya satu pemain kami cedera saat uji coba lapangan dan akhirnya batal masuk line-up. Beberapa pemain juga luka-luka dan lecet usai tanding," ujar Widya.
Menurutnya, lapangan dengan kondisi yang bagus merupakan komponen paling penting di sepak bola. Selain lapangan, lanjut Wina, gawang cadangan juga disyaratkan harus ada dua dan lengkap dengan jaring. Alih-alih demikian, ketika berada di lokasi, pihaknya menemukan hanya terdapat satu gawang dan tanpa jaring pula.
ADVERTISEMENT
"Bench tim tamu juga kursinya ada yang rusak. Kami sudah sampaikan ke panpel (panitia pelaksana) pertandingan, tetapi mereka berdalih bahwa mereka dalam proses pembenahan stadion."
"Semoga tim lain peserta yang nantinya ke Serui tidak lagi mengalami hal yang seperti kami alami," ujar Widya mengakhiri.