Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Sepak Bola Bukan Politik, Orang Aljazair Dukung Maroko di Piala Dunia
12 Desember 2022 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maroko berhasil menekuk Portugal 1-0 di perempat final Piala Dunia 2022, Sabtu (10/12) malam WIB. Kemenangan itu menciptakan sejarah Maroko sebagai tim pertama asal Afrika yang berada di semifinal ajang empat tahunan tersebut. Mereka akan melawan Prancis di laga berikutnya.
Seorang yang berprofesi sebagai tukang kebab di Aljazair, Mehdi Belkassam, mengaku akan mendukung Maroko sepenuh hati di Piala Dunia kali ini. Baginya, ini adalah solidaritas sesama muslim , sesama bangsa keturunan Arab, dan sesama warga Afrika.
"Saya akan mendukung Maroko melawan Prancis," tambah Belkassam.
Kalau bicara situasi politik, Maroko dan Aljazair sebenarnya sekarang sedang tidak baik-baik saja. Menurut Reuters, sudah bertahun-tahun hubungan kedua negara itu 'dingin'. Bahkan, Pemerintah Aljazair telah menyensor beberapa berita kemenangan Maroko dari saluran TV.
ADVERTISEMENT
Ketika negara-negara Arab dan Afrika lainnya telah memberikan ucapan selamat resmi kepada Maroko yang menembus semifinal Piala Dunia, Pemerintah Aljazair masih diam. Mereka memang telah memutuskan hubungan dengan Maroko pada 2021 setelah hubungan yang memburuk selama bertahun-tahun.
Kedua negara sangat berselisih mengenai wilayah sengketa Sahara Barat, yang dilihat oleh Maroko sebagai milik mereka, tetapi Aljazair mendukung gerakan kemerdekaan bersenjata. Normalisasi hubungan Maroko dengan Israel juga kian memperburuk situasi.
Banyak orang Aljazair dan Maroko yang telah menghabiskan waktu di Prancis. Mereka berbagi pengalaman hidup di negeri asing di mana mereka terkadang terkena rasisme, sehingga solidaritas terbentuk.
"Anda tidak dapat menemukan perbedaan antara orang Maroko dan Aljazair di Paris karena Paris adalah kota yang memadukan Casablanca dan Aljazair, kota berpenduduk setidaknya satu juta orang dari wilayah Maghreb [sisi barat laut Afrika]," kata Rachid Oufkir, dari Maroko, yang telah tinggal di sana selama 12 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kemenangan ini dan perayaan spontan yang mengikutinya memperkuat persaudaraan Maroko-Aljazair. Bagi kami, Aljazair dan Maroko adalah satu bangsa," ujar pegawai museum bernama Oumar Id Tnain.