Sesumbar Eks Pelatih Thailand: Indonesia Tak Sulit, Cukup Kerahkan Kekuatan 70%

27 Desember 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pemain sepak bola Thailand, Teerasil Dangda. Foto: Instagram.com/t_dangda10?
zoom-in-whitePerbesar
Pemain sepak bola Thailand, Teerasil Dangda. Foto: Instagram.com/t_dangda10?
ADVERTISEMENT
Thailand berhasil melenggang ke partai final Piala AFF 2020. Keberhasilan tersebut dipastikan usai tim besutan Alexandre Polking ini menahan Vietnam 0-0 di leg kedua semifinal, Minggu (26/12) malam WIB. Dengan demikian, Thailand unggul agregat 2-0 berkat kemenangan di leg pertama.
ADVERTISEMENT
Thailand akan meladeni kekuatan Indonesia di partai puncak. Skuad ‘Garuda’ sendiri berhasil lolos usai unggul agregat 5-3 atas tuan rumah, Singapura. Pada leg pertama Indonesia dan Singapura bermain imbang 1-1 dan pada leg kedua, Asnawi Mangkualam cs berhasil menumbangkan The Lions 4-2.
Jelang laga final, eks pelatih Thailand, yakni Witthaya Laohakul menebar genderang ‘perang’.
Pria berusia 67 tahun ini sesumbar bahwa Indonesia bukanlah lawan yang sulit. Bahkan, ia menilai bahwa Chanathip Songkrasin dan kolega cukup mengerahkan kekuatan 70 persen saja.
Pemain Timnas Indonesia Ezra Harm Ruud Walian berselebrasi usai mencetak gol saat hadapi Singapura pada semifinal AFF Suzuki Cup di National Stadium Singapura, Sabtu (25/12). Foto: Roslan Rahman/AFP
“Bertemu Indonesia di final tidak sulit. Jika semua pemain bermain dengan seluruh kemampuannya, terutama pemain inti seperti Kritsada, Theerathorn, Chanathip, Teerasil, maka dengan 70% kekuatan saja sudah cukup untuk kalahkan Indonesia,” ucap Laohakul dalam sebuah wawancara dengan Siam Sport.
ADVERTISEMENT
“Thailand tidak boleh kalah penguasaan bola di tengah lapangan dan tidak boleh menyisakan ruang di sepertiga akhir lapangan, karena Indonesia sangat bagus dalam melakukan serangan balik,” imbuhnya.
Menurut Transfermarkt, kiprah Witthaya Laohakul di kursi kepelatihan Thailand terbilang singkat, yakni hanya dalam kurun waktu 1997 hingga 1998. Selain itu, ia juga pernah didapuk sebagai Direktur Teknis The War Elephants pada 2016-2018.
Pemain Thailand saat akan hadapi Vietnam pada semifinal Piala AFF Suzuki di Stadion Nasional Singapura, Kamis (23/12). Foto: Instagram/@changsuek
Terlepas itu, duel antara Thailand dan Indonesia di partai puncak menyimpan catatan menarik.
Thailand maju sebagai tim dengan kebobolan paling sedikit dengan satu gol. Sedangkan, tim besutan Shin Tae-yong merupakan tim paling produktif dengan torehan 18 gol.
Kedua tim sendiri pernah tiga kali bertemu di final Piala AFF. Sayang, dalam tiga kesempatan itu, tak satu pun Indonesia berhasil merebut gelar juara. Terakhir, kedua tim bertemu di partai puncak Piala AFF 2016. Pada kesempatan itu, Indonesia takluk dengan agregat 2-3.
Pesepak bola Indonesia, Dedi Kusnandar (11) dihibur oleh pesepak bola Thailand, Adison Promrak (5) usai final putaran kedua AFF Suzuki Cup 2016 di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12). Foto: Aditia Noviansyah
Lantas, mampukah pada final nanti Indonesia memutus catatan buruk atas Thailand dan sekaligus meraih mahkota juara Piala AFF untuk pertama kali? Menarik dinantikan.
ADVERTISEMENT