Shin Tae-yong Hobi Ubah Formasi & Taktik, Kerap Bikin Keder Lawan

28 September 2022 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyapa penonton usai pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Curacao pada Fifa Match Day di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyapa penonton usai pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Curacao pada Fifa Match Day di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia sukses meraup kemenangan di dua pertemuan FIFA Matchday melawan Curacao pada 24 dan 27 September lalu. Dalam dua pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 dan 2-1 itu, Shin Tae-yong menerapkan strategi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Shin sempat membocorkan bahwa dirinya akan mengubah strategi pada pertemuan kedua. Jadi, di laga pertama Shin menerapkan formasi 3-4-3. Kemudian, di pertandingan kedua ia mengusung pola 4-2-3-1.
Nyatanya, taktik Shin masih cukup ampuh. Boleh jadi, pelatih Curacao kewalahan sehingga dipaksa kembali menelan kekalahan di pertemuan kedua.
Selebrasi pemain Timnas Indonesia usai mencetak gol ke gawang Curacao pada pertandingan kedua FIFA Matchday di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Hobi Shin Tae-yong dalam mengubah formasi Timnas Indonesia sejatinya bukanlah sesuatu hal yang baru. Shin dikenal memiliki banyak variasi permainan yang diterapkan bergantung situasi permainan dan lawan.
Saat Piala AFF 2020 pada akhir 2021 lalu, Shin begitu sering berganti-ganti formasi. Di pertandingan pertama melawan Laos, Shin menerapkan permainan menyerang dengan skema 4-1-4-1.
Di laga kedua, Shin memilih bertahan penuh saat melawan Vietnam. Hasilnya, Indonesia dengan formasi 3-4-3 mampu menahan Vietnam tanpa gol.
ADVERTISEMENT
Saat laga pemungkas babak grup, Shin kembali memasang formasi 4-1-2-3. Indonesia saat itu sukses membungkam Malaysia 4-1 untuk mengunci tiket ke semifinal.
Pemain Timnas Indonesia Fachruddin Aryanto berebut bola dengan pemain Timnas Malaysia Muhammad Syafiq Bin Ahmad pada pertandingan Piala AFF di Stadion Nasional, Singapura. Foto: Suhaimi Abdullah/NurPhoto/via REUTERS
Sebelum laga, pelatih Malaysia saat itu, Tan Cheng Hoe, bahkan mengaku bingung dengan startegi yang akan dipakai Shin. Hal itu tak lepas dari tiga laga Timnas Indonesia yang memakai formasi dan taktik berbeda-beda.
"Kami tahu Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang, jadi mungkin mereka akan bermain bertahan atau sebaliknya, kami tidak yakin," katanya.
"Pastinya kami harus mempersiapkan tim dengan bagus untuk melawan mereka. Kami perlu beradaptasi karena mereka sangat menyerang di dua pertandingan pertama," lanjutnya.
Di laga semifinal melawan Singapura, Shin memainkan formasi 4-1-2-3 di leg pertama dan kedua. Saat laga final kontra Thailand, ia memilih 4-2-3-1 dan 4-1-2-3. Di penghujung turnamen, Indonesia finis sebagai runner up usai kalah agregat dari Thailand.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pesepak bola dan tim pelatih Timnas Indonesia berfoto bersama usai pengalungan medali Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (1/1/2022). Foto: Flona Hakim/ANTARA FOTO
Hobi Shin Tae-yong yang satu ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia kini memiliki variasi permainan yang banyak. Apalagi, saat ini para penggawa Timnas Indonesia semakin memahami visi dan misi permainan yang diusung oleh Shin.
Usai laga melawan Curacao pada Selasa (27/9), Shin mengaku senang melihat progres yang ditunjukkan skuad asuhannya, terutama terkait pemahaman taktik.
"Para pemain memang begitu lolos ke Piala Asia semakin percaya diri. Pemain mulai paham filosofi sepak bola saya seperti apa. Dan, para pemain semakin bisa beradaptasi dengan sepak bola saya," kata Shin.