Shin Tae-yong soal Kartu Merah Ivar Jenner: Tak Ada Kontak Sama Sekali

16 April 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ivar Jenner saat momen pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 4 April 2024. Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Ivar Jenner saat momen pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 4 April 2024. Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Shin Tae-yong kecewa dengan keputusan wasit saat Timnas U-23 melawan Qatar di Piala Asia. Duel yang digelar di Jassim Bin Hamad Stadium, Senin (15/4) malam WIB itu selesai untuk kemenangan Qatar 2-0.
ADVERTISEMENT
Salah satu keputusan wasit yang disorot Shin adalah kartu kuning kedua kepada Ivar Jenner. Gelandang Timnas U-23 itu diusir keluar lapangan pada menit ke-46.
Ivar Jenner dianggap melakukan pelanggaran kepada Saif Eldeen Hassan.
Wasit lalu memberikan kartu kuning yang merupakan kartu kuning kedua untuk Jenner. Padahal, dalam tayangan ulang kontak Jenner dengan Hassan sangatlah minim.
“Saya tidak bisa mengatakan apa pun tentang pemain yang kena kartu merah, saya kehabisan kata-kata. Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini,” ucap Shin usai pertandingan.
“Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?” tambahnya.
Shin Tae-yong saat Konferensi Pers Jelang Laga Timnas Indonesia vs Vietnam di Jakarta dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2024. Foto: PSSI
Momen kartu kuning kedua Ivar Jenner memang tak bisa dicek VAR. Sebab, VAR cuma bisa mengecek empat kejadian. Keempat kejadian itu adalah gol atau tidak gol, kartu merah atau tidak kartu merah, penalti atau tidak penalti, dan kesalahan identitas saat diberi hukuman.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan kartu merah yang diterima Ramadhan Sananta di injury time babak kedua. Usai menginjak Mohammed Aiash, Sananta mendapatkan kartu kuning oleh wasit.
Namun, momen ini dicek VAR karena ada potensi kartu merah untuk Sananta. Benar saja, usai mengecek VAR, hukuman kartu kuning Sananta dicabut dan diganti dengan kartu merah.