Si Raja Penalti, Antonin Panenka, Positif Corona

Antonin Panenka. Foto: Michal Cizek/AFP

Raja tendangan penalti, Antonin Panenka, positif terinfeksi virus corona. ESPN memberitakan bahwa Panenka dalam kondisi serius dan sedang menjalani pengobatan di ICU.

Bohemians 1905, bekas klub Panenka, mengonfirmasi hal ini. Namun, dalam pernyataan yang dilansir ESPN, klub tersebut menolak mengomentari lebih lanjut tentang kondisi Panenka.

Panenkan yang kini berusia 71 tahun boleh dibilang sebagai raja tendangan penalti. Ini karena gaya uniknya menendang penalti di laga Cekoslowakia melawan Jerman Barat pada 1976.

Antonin Panenka raja tendangan penalti. Foto: Michal Cizek/AFP

Gaya tendangan penalti Panenka sebenarnya sederhana. Alih-alih menghajar bola sekuat tenaga, dia lebih memilih untuk mencungkil bola untuk mengecoh kiper yang hampir dipastikan bakal melompat ke salah satu sisi gawang.

Hebatnya, Panenka mengalahkan salah satu kiper terbaik dunia saat pertama kali menggunakan gaya itu. Ya, dengan gayanya itu Panenka sukses mengelabui Sepp Maier sekaligus membawa Cekoslowakia memenangi gelar Piala Eropa untuk pertama dan terakhir kalinya.

Apa yang dilakukan Antonin Panenka memang revolusioner karena setelahnya banyak pemain lain yang berusaha untuk mencoba teknik itu.

Yang paling mudah diingat tentu saja penalti Andrea Pirlo ke gawang Joe Hart pada Piala Eropa 2012 dan penalti Zinedine Zidane ke gawang Gianluigi Buffon pada Piala Dunia 2006.

Penalti Panenka itu, jika berhasil memang bakal terlihat sangat berkelas. Selain menunjukkan betapa tenang sang eksekutor, rasa malu yang bakal nampak di wajah sang kiper pun menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kekerenan itu.

Penalti Panenka pun kemudian menjadi identik dengan pemain-pemain yang memang punya karisma tersendiri. Selain Pirlo dan Zidane, sosok lain yang terhitung kerap melakukan eksekusi penalti Panenka adalah Francesco Totti.

Dalam khazanah sepak bola Italia, penalti Panenka ini dikenal dengan nama il cucchiaio yang secara harfiah berarti "sendok". Tidak salah karena untuk melakukan eksekusi ini, seorang pemain memang seperti "menyendok" bola dengan kakinya.

****

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.